Bisnis.com, JAKARTA — Kepolisian Sektor (Polsek) Tambora tengah menyelidiki kebakaran yang terjadi di Kelurahan Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat, pada Sabtu (8/7/2023).
Kebakaran ini menghanguskan puluhan rumah dan memakan 1 korban jiwa.
Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
“Unit Identifikasi dari Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat sudah melakukan olah TKP awal, hari ini Senin 10 Oktober 2023 akan dilanjutkan olah TKP kedua,” ujar Putra dalam keterangan resmi, Senin (10/7/2023).
Dia menambahkan, Polsek juga telah meminta bantuan laboratorium forensik Mabes Polri untuk membantu melakukan olah TKP.
“Sampai saat ini kami telah memeriksa lima orang saksi yang mengetahui langsung kejadian, para saksi melihat api berasal dari satu rumah yang diduga awal mengalami arus pendek atau korsleting listrik,” jelasnya.
Baca Juga
Dari pernyataan saksi tersebut, Polsek Tambora telah memasang garis polisi di rumah yang diduga menjadi sumber kebakaran.
Seperti diketahui, telah terjadi kebakaran pemukiman padat penduduk di Kelurahan Duri Utara, Tambora, jakarta Barat. Peristiwa ini mengakibatkan 94 rumah hangus terbakar. Adapun kerugian materiil saat ini masih dalam proses pendataan.
“Total 94 rumah terbakar, 152 KK yang terdampak dengan total 537 jiwa,” jelasnya.
Kemudian, dari peristiwa tersebut juga menyebabkan 1 orang meninggal dunia dan 2 petugas pemadam kebakaran terluka.
Putra menyampaikan, 1 korban meninggal dunia di Puskesmas Tambora diduga karena lemas keracunan CO2. TKP kebakaran merupakan area padat penduduk dengan bangunan sebagian besar terbuat dari kayu.
Api mulai membesar pada pukul 18.00 WIB, dan baru bisa dipadamkan pada pukul 22.00 WIB oleh 26 unit mobil pemadam kebakaran.
Objek yang terbakar rumah tinggal permanen dan semi permanen di dua RW yaitu RW 05 dan RW 07 Kelurahan Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat.
Jumlah pengungsi di Posko Komplek SDN 05 Pagi 06 Petang, Duri Utara saat ini sebanyak 267 jiwa.
Posko pengungsian telah dibangun tiga tenda dan juga memanfaatkan ruang kelas, tenda 1 berisi 84 Jiwa, tenda 2 berisis 93 jiwa, tenda 3 berisi 61 jiwa dan ruang kelas diisi 29 jiwa, sehingga total warga yang ada di pengungsian sebanyak 267 jiwa.