Bisnis.com, JAKARTA — Wajah Stasiun Tanah Abang kini tak lagi sama. Salah satu stasiun sibuk di Jakarta ini menjadi modern nan megah yang lebih menyerupai pusat perbelanjaan dari stasiun konvensional.
Revitalisasi yang dilakukan membuat kesan pertama ketika melihat stasiun ini berubah drastis. Saat Bisnis mendatangi lokasi pada Rabu sore (11/6/2025), suasana baru tersebut langsung terasa.
Setibanya di lokasi, pengguna layanan kereta api commuter line akan disambut oleh pintu masuk yang menyerupai lobi mal. Bagian depan bangunan yang berbentuk lingkaran tersebut menciptakan kesan modern yang jauh dari citra stasiun konvensional.
“Kalau segi tampilan lebih bagus kak, malah bentuknya bukan seperti stasiun. Malah kayak mall,” ujar Desta (25) masyarakat yang baru saja selesai berbelanja di pusat grosir Tanah Abang, Rabu (11/6/2025).
Desta kemudian menuturkan, bahwa revitalisasi ini membuat stasiun tersebut menjadi lebih rapih, bersih, nyaman dan menjadi lebih tertata. Menurutnya dengan pengembangan ini maka kepadatan bisa menjadi tidak menumpuk.
Komentar yang sama juga disampaikan oleh Ika (22) yang datang ke Stasiun Tanah Abang selesai pulang kerja. Menurutnya renovasi ini menjadi lebih baik, namun masih menunggu finalisasi akhir dari stasiun tersebut menimbang revitalisasi masih berlangsung dan belum bisa digunakan.
Baca Juga
“Kalau untuk tampilan barunya ya sekarang udah kayak oke gitu sih kak, cuman belum begitu kelihatan ya jadinya gimana nih. Jadi kayak ya udah bagus aja,” tuturnya.
Pengamatan Bisnis juga menunjukkan bahwa ruang di dalam stasiun terasa lebih lega, suatu peningkatan mengingat padatnya stasiun ini terutama pada jam sibuk, seperti saat berangkat dan pulang kerja.
Berbagai fasilitas kini tersedia di dalam stasiun. Tenant makanan, minimarket, kursi pijat, penyedia powerbank, air minum gratis, hingga ATM center dapat ditemukan di lantai satu.
Petugas stasiun juga tampak hadir di banyak titik untuk membantu penumpang menemukan peron dan kereta tujuan mereka.
Di lantai dua, terdapat pintu masuk baru yang masih dalam tahap penyelesaian. Area ini dilengkapi dengan gate untuk tapping kartu elektronik dan beberapa titik lift yang sudah terpasang, meski belum dioperasikan.
Wajah Baru di Peron 1
Revitalisasi juga terlihat jelas di Peron 1. Area ini kini tampak jauh lebih luas, bersih, modern, dan minimalis, memberi kesan ala stasiun di luar negeri.
Kesan tersebut semakin kuat saat kereta baru CRRC melintasi peron. Kereta baru ini memiliki suara mesin yang lebih halus, menambah kenyamanan suasana di stasiun.
Fasilitas umum seperti toilet, musala, dan ruang menyusui juga telah tersedia dan ditempatkan tidak jauh dari area kedatangan kereta.
Sayangnya, meskipun area peron kini lebih luas, jumlah tempat duduk masih terbatas. Sejumlah penumpang terlihat duduk di lantai saat menunggu kereta. Hal ini pun disampaikan oleh salah satu pengguna stasiun.
“Cuma kalau untuk boleh tambahan atau saran, mungkin ada beberapa tempat menunggu yang lebih baik. Itu aja sih kalau saran saya, saya nggak tahu pengembangan nanti seperti apa yang kedepannya lagi,” jelas Desti (38) yang melintasi stasiun Tanah Abang untuk bekerja.
Usulan Masyarakat
Tak hanya soal ruang tunggu, masyarakat juga berharap ada pembenahan pada area ojek online. Hingga kini, titik penjemputan penumpang masih terlihat padat
“Jadi kayak yang menunggu gojek agak macet gitu loh kak,” jelas Ika. Dia kemudian juga mengusulkan untuk menambah lagi tempat untuk menunggu kendaraan ojek online tersebut.
Saran ini juga diutarakan oleh Desta, yakni untuk memperluas jalan untuk menunggu kendaraan ojek online.
“Jadi kayak jalanan buat orang mau nunggu Grab atau apa itu, bisa luas,” tuturnya.
Sementara itu, Desti menambahkan saran agar stasiun juga menyediakan fasilitas pendukung kerja, seperti coffee shop.
“Misalnya seperti restoran atau coffee shop yang mungkin bisa mendukung si pengguna commuter line ini untuk bisa bekerja di situ. Lalu mereka untuk menunggu berapa lama, terus akhirnya mereka kerja dulu, terus mereka langsung pulang. Itu mungkin lebih oke ya,” jelas Desti.
Menampung 300.000 Penumpang
Diberitakan sebelumnya, manajemen PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mengklaim bahwa revitalisasi stasiun Tanah Abang dapat melayani 300.000 penumpang setiap harinya. peningkatan kapasitas Stasiun Tanah Abang tersebut merupakan respon terhadap tingginya volume penumpang harian di kawasan Jabodetabek.
Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo merinci bahwa proyek revitalisasi Stasiun Tanah Abang itu nilainya mencapai lebih dari Rp280 miliar. Mencakup pembangunan gedung stasiun baru serta rel kereta api baru dan revitalisasi jalur eksisting sepanjang 1.489 meter single track (msp).
Proses revitalisasi Stasiun Tanah Abang itu melibatkan tiga kontraktor utama, yakni PTPP yang mengerjakan bangunan serta jalur rel, PT Chikal Prima Rasa mencakup pembangunan sistem listrik dan sinyal, serta PT KAPM untuk penataan lanskap dan fasilitas umum.
“Mengingat Stasiun Tanah Abang merupakan salah satu stasiun tersibuk, pekerjaan dilakukan pada window time (00.00– 04.00 WIB) demi menjaga kelancaran perjalanan KRL,” pungkasnya.
Sementara berdasarkan catatan Bisnis, KAI Commuter mencatat bahwa rata-rata jumlah pengguna yang naik dari Stasiun Tanah Abang mencapai 54.000–55.000orang per hari kerja dan 41.000–43.000 orang pada hari libur.
Sementara itu, volume pengguna transit di stasiun ini tercatat sekitar 145.000–146.000 orang pada hari kerja dan 124.000–125.000 orang pada hari libur.
Mengacu pada data tersebut, Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana menuturkan, pembangunan stasiun baru di Tanah Abang memang sudah seharusnya dilaksanakan.
Terlebih, dikatakan posisi Stasiun Tanah Abang juga terbilang strategis karena berdekatan dengan kawasan komersial, seperti Pasar Tanah Abang dan kantor-kantor dinas Pemprov DKI Jakarta.
“Dengan faktor-faktor itu, revitalisasi Stasiun Tanah Abang memang sebuah keharusan dan patut diapresiasi,” jelasnya saat dihubungi pada Rabu (3/5/2023).