Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Daerah Khusus Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa percepatan digitalisasi transaksi dapat membantu menekan angka pencopetan dan praktik premanisme di ibu kota.
Pernyataan itu dia sampaikan saat menghadiri Lomba Digitalisasi Pasar di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan, pada Senin (22/7/2025).
Dia berpendapat bahwa jika banyak warga yang melakukan transaksi digital maka peluang copet atau premanisme berkembang semakin kecil.
"Kalau digitalisasi ini jalan, maka copet akan berkurang. Preman perlahan-lahan akan hilang. Sudah pasti, hukum alam," jelas Pramono dalam kesempatan tersebut.
Dia menambahkan bahwa praktik pencopetan sudah berlangsung sejak lama dan tidak mudah diberantas.
"Dan itu tidak gampang untuk mengurangi copet. Copet itu, mohon maaf, ada sejak bumi ini ada, dunia ini ada, yang namanya copet itu pasti ada. Ini salah satu karakter manusia," jelasnya.
Lebih lanjut, mantan sekretaris kabinet (Seskab) tersebut juga mengatakan bahwa digitalisasi menciptakan sistem yang lebih transparan dan menghapus ruang abu-abu.
Adapun, saat ini, sudah sebanyak 6,2 juta masyarakat Jakarta yang telah menggunakan transaksi digital. Angka ini tertinggi se-Tanah Air.