Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah Provinsi DKI terus merancang sejumlah cara untuk mengatasi banjir yang puluhan tahun belum mampu diatasi. Salah satunya dengan memasang pipa dari Bendungan Katulampa, Bogor, menuju laut Jakarta. Untuk menghitung kelayakan program tersebut, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menggandeng Kedutaan Besar Belanda.
Menurut pria yang akrab disapa Ahok ini, pengendalian banjir tidak harus menggantungkan dari Waduk Ciawi, namun melalui penanaman pipa pada trase sungai dari Bendungan Katulampa sampai Jakarta dapat menjadi solusi mengentaskan banjir dari hulu.
“Ngapain bangun Waduk Ciawi, karena kalau bangun waduk di atas gunung, kalau itu penuh, dibuang enggak? Kan harus dibuang juga, karena sudah kepenuhan. Kenapa enggak dari Katulampa kita pasangin pipa 30-40 km sampai Jakarta. Tanamnya dimana? trase sungai. Nah, kami kan enggak ngerti kan, makanya kami minta bantuan mereka,” katanya usai menemui pihak Kedutaan Besar Belanda di Balai Kota, Jakarta, Jumat (13/3/2015).
Selain untuk mengatasi banjir, pipa sejauh 30-40 km itu juga bisa menjadi tambahan air baku bagi Ibu Kota. Saat ini, kebutuhan air baku di Ibu Kota, 80% berasal dari Waduk Jatiluhur, 16% berasal dari Tangerang dan Jakarta hanya mampu menyediakan 4% air bersih.
“Sambungin pipa aja dari Katulampa sampai laut Jakarta itu bisa dipakai juga buat PAM. Jadi masalah air di Jakarta selesai, bisa kurangin juga banjir Jakarta,” lanjutnya.
Pemprov DKI juga tengah mengkaji kemungkinan penggunaan masterplan Nedeco 1973 untuk merehabilitasi sistem drainase, diantaranya Banjir Kanal Timur dan pelebaran saluran Banjir Kanal Barat.