Bisnis.com, JAKARTA -- Ancaman banjir kiriman untuk Jakarta mulai muncul dari wilayah Bogor. Tinggi muka air di Bendung Katulampa menyentuh 150 cm atau dalam status siaga 2.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan kondisi itu disebabkan hujan deras di bagian hulu Sungai Ciliwung di daerah Puncak, Bogor hingga Sentul sejak pukul 15.00 - 19.00 WIB.
Dia menuturkan, berdasarkan data pemantauan Pusdalops BPBD DKI Jakarta, tercatat kenaikan Bendung KATULAMPA Rabu, (19/11/2014) pukul 18.00: 80 cm/H (siaga 3), pukul 18.05 :130 cm/H (siaga 3), sedangkan pukul 19.05 :150 cm/H (siaga 2).
Sedangkan kenaikan Pintu Air DEPOK di bagian tengah Sungai Ciliwung pada Rabu,(19/11/2014) pukul 18.05:150 cm/H (siaga 4), pukul 18.10:170 cm/H (siaga 4), pukul 19.10:240 cm/G (siaga 3 ), pukul 19.20:260 cm/G (siaga 3).
"Dengan status siaga 2 di Bendung Katulampa maka 9 jam kemudian air akan sampai pintu air Manggarai," katanya melalui keterangan pers.
Menurutnya banjir di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung akan terjadi di Kelurahan Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Gang Arus/Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.
Adapun, banjir tidak akan terlalu besar karena hanya kiriman dari hulu, sementara di DK Jakarta sendiri tidak hujan sehingga tidak menambah debit Sungai Ciliwung.
"Jakarta memang risiko tinggi dari banjir, khususnya permukiman di bantaran sungai. Ancaman bisa datang dari hujan di hulu, tengah dan hilir Sungai Ciliwung. Terlebih lagi permukiman banyak berkembang di tengah sungai sehingga mudah kena banjir," ujar Sutopo.