Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siaga Banjir, Pejaten Timur Siapkan Perahu dan Posko Pengungsian

Tiga perahu milik Damkar Jakarta Selatan, SAR Baznas, dan PMI telah disiagakan untuk berjaga-jaga apabila ada warga yang membutuhkan tempat untuk mengungsi karena rumahnya terendam banjir.
Petugas Satgas Banjir Kelurahan Pejaten Timur, Kota Jakarta Selatan bersiaga memantau pergerakan air akibat luapan Sungai Ciliwung, Minggu (7/2/2021)./Antara/HO-Kelurahan Pejaten Timur
Petugas Satgas Banjir Kelurahan Pejaten Timur, Kota Jakarta Selatan bersiaga memantau pergerakan air akibat luapan Sungai Ciliwung, Minggu (7/2/2021)./Antara/HO-Kelurahan Pejaten Timur

Bisnis.com, JAKARTA - Persiapan mengantisipasi kenaikan permukaan air diperlihatkan kelurahan yang berada sekitar aliran Sungai Ciliwung.

Salah satunya tampak dari persiapan Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan.

Mengantisipasi kenaikan muka air Sungai Ciliwung, pemerintah setempat menyiagakan petugas, perahu, hingga posko pengungsian.

"Semua petugas sudah siaga, mulai dari PPSU, petugas Damkar sudah 'stand by', perahu juga disiagakan, termasuk posko pengungsian," kata Lurah Pejaten Timur M Rasyid Darwis saat dihubungi Antara, Minggu malam.

Rasyid menyebutkan tiga perahu milik Damkar Jakarta Selatan, SAR Baznas, dan PMI telah disiagakan untuk berjaga-jaga apabila ada warga yang membutuhkan tempat untuk mengungsi karena rumahnya terendam banjir.

Juga telah disiapkan tiga posko pengungsian, yakni  dua lokasi di masjid dan satu lokasi di sekolah.

""Kita sudah siapkan posko pengungsian di tiga lokasi. Karena kalau Katulampa masih siaga tiga hingga malam ini, artinya kita harus siap-siap enam jam lagi air bakal naik," kata Rasyid.

Selain itu, petugas Kelurahan Pejaten Timur, Damkar, Satgas Banjir RT dan RW bersiaga untuk menginformasikan warga bila sewaktu-waktu Sungai Ciliwung meluap lagi.

Sejak pukul 13.00 WIB, tujuh RW di Kelurahan Pejaten Timur sudah tergenang. Hal itu terjadi karena luapan Sungai Ciliwung akibat naiknya debit air di Bendung Katulampa yang berstatus siaga tiga.

Ketinggian air beragam mulai dari 40 cm hingga 150 cm bahkan di kawasan bantaran Sungai Ciliwung bisa 200 cm.

Menurut Rasyid, banjir masih terkendali sehingga warga belum ada yang mengungsi di posko yang disediakan.

"Warga masih bertahan di lantai dua rumahnya, ada juga yang mengungsi ke rumah saudaranya yang lebih tinggi letaknya," kata Rasyid.

Berdasarkan catatan kelurahan, tujuh RW yang terendam banjir tersebut, yakni:

  • RW 03 (RT 010) ketinggian 40 cm
  • RW 05 (RT 05) ketinggian kurang lebih 120 cm
  • RW 06 (RT 011/06) ketinggian 120 cm
  • RW 07 (RT 01, RT 016 dan RT 017) ketinggian 100 cm
  • RW 08 (RT 05, RT 06, RT 07, RT 08 dan RT 09) ketinggian 170 cm
  • RW 09 (RT 016) ketinggian 40 cm, RW 10 (RT 012) ketinggian 40 cm

Tercatat sebanyak 215 kepala keluarga (KK) terdampak banjir luapan Sungai Ciliwung dengan rincian RW 03 sebanyak 20 KK, RW 05 sebanyak 50 KK, RW 06 sebanyak 20 KK , RW 07 sebanyak 60 KK , RW 08 70 KK, RW 09 3 KK dan RW 10 sebanyak 10 KK.

Rasyid mengatakan pukul 19.00 WIB air sudah berangsur surut sekitar 20 hingga 30 cm. Namun pihaknya masih menerapkan status siaga mengingat kondisi di Bendung Katulampa masih siaga tiga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper