Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu mengatakan telah menginstruksikan anggotanya melakukan operasi penindakan terhadap gangguan ketentraman dan ketertiban umum di wilayahnya masing-masing, termasuk pekerja seks komersial (PSK).
Razia ini dilakukan setelah atlet basket Timnas Jepang dipulangkan karena menyewa jasa PSK saat di Jakarta.
"Semalam dilakukan razia dapat 6 PSK. Itu untuk wilayah Jakarta Selatan saja," katanya ketika dikonfirmasi, Selasa (21/8/2018).
Dia mengungkapkan, Satpol PP saat ini baru bisa melakukan razia PSK yang menjajakan diri atau mangkal di pinggir jalan. Pasalnya, Yani mengaku tak bisa masuk ke tempat-tempat hiburan yang izinnya masih berlaku.
Nantinya, keenam PSK tersebut akan dibina di Panti Sosial yang dikelola oleh Pemprov DKI.
"Mereka sudah kami bawa ke panti sosial. Rata-rata sudah ibu-ibu. Kami minta agar mereka tidak lagi menjajakan diri di pinggir jalan," ungkapnya.
Satpol PP juga memperketat pengamanan di zona-zona aktivitas Asian Games 2018. Misalnya di Gelora Bung Karno atau GBK, Thamrin-Sudirman, rute yang melewati Wisma Atlet, Wisma Atlet Kemayoran, Equestrian, Velodrome, BMX, dll.
"Semua titik strategis untuk mendukung Asian Games agar tidak ada gangguan ketenteraman dan ketertiban," jelasnya.
Seperti dikutip The Asahi Shimbun, Japanese Olympic Committee (JOC) memulangkan empat atlet basketnya yakni Yuya Nagayoshi (27), Takuya Hashimoto (23), Takuma Sato (23), dan Keita Imamura (22).
Keempat atlet tersebut ketahuan menyewa jasa PSK pada 16 Agustus malam setelah bertanding melawan Qatar. Para atlet tersebut meninggalkan Wisma Atlet sekitar pukul 22.00 WIB untuk makan malam di Blok M, Jakarta Selatan