Bisnis.com, JAKARTA – Pengamanan rumah tidak hanya dilakukan untuk menghindari kejadian pencurian dari tangan-tangan jahil, juga perlu perhatian agar tidak terjadi arus pendek selama rumah ditinggal waktu mudik Lebaran.
Biasanya banyak orang rantau pulang mudik sebelum hari raya Idul Fitri, sehingga rumah di Ibu Kota banyak yang kosong.
Waktu mudik ke kampung halaman, kita meninggalkan rumah atau bangunan tanpa penjagaan dan pengawasan. Kondisi tanpa penghuni itu terkadang menimbulkan potensi masalah seperti insiden kebakaran akibat arus pendek listrik.
Menurut data dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, tahun lalu terjadi sebanyak 52 kasus kebakaran di DKI Jakarta waktu musim mudik Lebaran (9-17 Juli 2015), dan penyebabnya didominasi oleh hubungan pendek arus listrik.
Mateus Bernath, Vice President Partner Retail Business Schneider Electric Indonesia mengatakan Schneider Electric memiliki solusi lengkap untuk membantu masyarakat melindungi diri dari berbagai bahaya listrik.
Agar terlindung dari bahaya arus pendek yang berujung pada potensi kebakaran, kita harus menggunakan MCB yang akan bekerja atau trip ketika terjadi arus pendek atau saat daya listrik yang kita gunakan melebihi arus nominal yang tertera pada MCB. Namun alat ini tidak memiliki kemampuan untuk melindungi diri dan keluarga dari bahaya sengatan listrik karena ia tidak memiliki kemampuan untuk mendeteksi arus bocor.
Saat tersengat listrik, arus listrik akan mengalir melalui tubuh menuju ke tanah. Dengan tahanan rata-rata tubuh manusia (1000 Ohm), ketika kita tersengat listrik dengan tegangan 220V maka tubuh akan dialiri arus sekitar 220 mA. Arus sebesar itu, jika mengaliri tubuh kita bahkan selama 0,2 detik saja sudah membahayakan nyawa kita.
MCB ukuran terkecil yang umum dipakai adalah 2 A, dan ukurannya akan semakin besar mengikuti daya listrik di rumah. Sehingga jika terjadi kebocoran arus yang melewati tubuh sebesar 220 mA secara teori tidak akan membuat MCB bekerja atau trip karena arus tersebut dianggap sebagai beban (load), dan bukan sebagai gangguan.
Untuk mengantisipasi hal ini, dibutuhkan solusi tambahan di dalam box yaitu ELCB yang dapat melindungi aset dari kebakaran (300mA) dan melindungi manusia dari bahaya sengatan listrik (30mA). ELCB dapat mendeteksi perbedaan arus dan secara cepat akan memutuskan rangkaian listrik tersebut sehingga tidak menyebabkan kecelakaan fatal. Namun, pemakaian ELCB tidak menjamin bahwa kita tidak akan tersengat listrik, ELCB hanya akan memutuskan listrik secara cepat sehingga tidak sampai menyebabkan kematian.
Frankco Nasarino, Product Marketing Partner Retail Business Schneider Electric Indonesia menjelaskan, Kini, seiring dengan berkembangnya teknologi dan juga kebutuhan masyarakat akan kepraktisan, Schneider Electric menghadirkan solusi terbaru yaitu RCBO yang menggabungkan kedua fungsi MCB dan ELCB. Jadi, selain berfungsi untuk memutus arus listrik secara otomatis apabila terjadi hubungan arus pendek karena beban arus berlebih, RCBO juga berfungsi untuk memutus arus listrik saat terdeteksi adanya kebocoran arus listrik ke tanah.” Sehingga dapat menghemat ruang di dalam boks MCB,” tambah Frankco, Selasa (21 Juni 2016.