BISNIS.COM,JAKARTA—Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menata parkir kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat dengan konsep parking meter seperti yang diterapkan di negara-negara Eropa agar lebih teratur.
Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan sistem baru ini akan menjadi contoh bagi lokasi parkir milik DKI lainnya. Pemprov akan menggandeng perusahaan penyedia jasa parkir yang berminat sebagai pengelola.
Untuk sementara, lanjutnya, tender yang disiapkan hanya lahan parkir Pasar Baru. Apabila perhitungan pengusaha masih rugi maka Pemprov bersedia memberikan lokasi parkir lain dengan konsep yang sama seperti di kawasan Monas.
“Lagi disiapkan dokumen lelangnya untuk beauty contest. Kita tidak siapkan uang, hanya menawarkan perusahaan mana yang tertarik nanti kerjasama dihitung berapa biayanya dibagi dua,” kata Ahok panggilan akrab Basuki di Balaikota, Senin (8/4).
Penataan parkir ini, sambung Ahok, bukan untuk mengeruk pendapatan dari lahan parkir tetapi semata mata tujuan utamanya mengendalikan kendaraan. Hal ini seiring program Pemprov DKI menorong masayarakat memarkir kendaraannya lalu pindah menggunakan angkutan umum.
Sejauh ini belum ada perusahaan menyatakan minatnya penerapan parkir sistem baru ini. Konsep yang ditawarkan adalah pengelolaan parkir seperti yang diterapkan di Budapest Hungaria Eropa Timur, London, Bogota dan China. “Dengan sistem ini juru parkir liar bisa direkrut kita kasih gaji dia lebih baik,” imbuh Ahok.
Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia Yoga Adiwinarto mengajukan konsep dengan menata parkir on street dengan sistem parking meter. Teknologi yang dipakai yakni setiap 50 meter ada parking meter guna memantau kendaraan.
Adapun pilihan sistem bayar parking meter ini bisa memakai uang kertas, smartcard atau pakai pesan singkat (sms). Intinya dengan sistem ini juru parkir tidak menerima uang tunai yang mencegah kebocoran pendapatan. Mereka, secara teknis hanya memegang Personal Digital Assistant (PDA) sebagai alat scanner pelat nomor kendaraan.
“Nanti semua data dari dia parkir, berapa lama, masuk ke data center UPT parkir atau parking company. Parking company itu nanti melihat pelat nomornya berapa di jalan mana,” imbuh Yoga.
Juru parkir, imbuh Yoga, bisa melihat apakah kendaraan sudah bayar atau belum menggunakan PDA. Kalau belum bayar nanti PDA otomatis mencetak bukti lengkap dengan foto dan plat nomor, lokasi gps, dan langsung ditempel seperti stiker. Pembayaran dilakukan lewat Bank kerjasama secara online.
ITDP akan membantu zonasi parkir yang saat ini baru dilakukan di Pasar Baru. Berdasarkan ilustrasi perhitungan biaya investasi dan pendapatan cukup menguntungkan bisa dibagi dua baik Pemprov maupun investor.
Ilustrasi pengelolaan parkir dengan sistem parking meter di Pasar Baru membutuhkan investasi sekitar Rp5,8 miliar. Meliputi investasi peralatan 20 unit parking meter dan 20 unit PDA sekitar Rp1,5 miliar. Sementara investasi yang mahal adalah software Rp3,7 miliar. Dengan tariff parkir Rp3000 per jam diperkirakan pendapatan bersih Rp265 juta per tahun.
AREA PARKIR: Konsep Ala Eropa Diterapkan Di Pasar Baru
BISNIS.COM,JAKARTA—Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menata parkir kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat dengan konsep parking meter seperti yang diterapkan di negara-negara Eropa agar lebih teratur.Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Prospek Menjanjikan BSI (BRIS) Jadi Bank Emas
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 hari yang lalu
Polri: 391.839 Kendaraan Keluar Jakarta hingga 24 Desember
2 hari yang lalu