Bisnis.com, Jakarta — Pemerintah Provinsi Jakarta dan DPRD telah sepakat rancangan Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Tahun Anggaran 2026 yaitu sebesar Rp95,35 triliun.
Ketua Badan Anggaran DPRD Provinsi DKI Jakarta, Khoirudin mengemukakan bahwa KUA-PPAS tersebut akan dijadikan acuan untuk menyusun APBD 2026 yang lebih rinci lagi.
Selain itu, KUA tersebut juga bisa menjadi arah kebijakan keuangan dan ekonomi di Provinsi Jakarta tahun 2026 nanti. "APBD kita ada kenaikan menjadi Rp95,35 triliun," tuturnya di Jakarta, Selasa (12/8/2025).
Dia mengatakan mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi Jakarta saat ini tercatat lebih unggul jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Khoirudin pun optimistis perekonomian di wilayah Jakarta bisa tumbuh lebih tinggi lagi.
"Pertumbuhan ekonominya di atas ekonomi nasional. Sehingga ada rasa optimis,” kata Khoirudin.
Politisi PKS itu berharap anggaran tersebut bisa diprioritaskan untuk pendidikan serta kesehatan seluruh warga Jakarta sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan untuk masyarakat.
Baca Juga
"Jadi semoga Pemprov DKI Jakarta mampu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap warga. Khususnya, prioritas pada sektor pendidikan dan kesehatan," ujarnya.
Pertumbuhan Ekonomi Jakarta
Pemerintah Provinsi Jakarta mengaku bersyukur pertumbuhan ekonomi Jakarta tercatat 5,18% pada kuartal II/2025, menyalip pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,12%.
Gubernur Jakarta Pramono Anung menilai bahwa pertumbuhan ekonomi di Jakarta bisa lebih tinggi daripada nasional karena Jakarta sudah mulai dikelola secara baik, meskipun hal itu tidak mudah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta, perekonomian Jakarta tumbuh 5,18% (year on year/yoy). Sementara itu, pertumbuhan ekonomi nasional versi nasional mencapai 5,12 persen yoy.
"Artinya apa? Artinya bahwa Jakarta betul-betul terkelola secara baik. Karena tidak gampang untuk Jakarta yang begitu besar, yang sekarang ini memberikan kontribusi bagi GDP kita, bagi ekonomi nasional adalah sekitar 16%," tutur Pramono di Jakarta, Rabu (6/8).
Berdasarkan data BPS Provinsi Jakarta, dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi Jakarta tersebut dikontribusi usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh 9,90%.
Sementara itu dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa juga tumbuh 17,26% pada kuartal II/2025.
"Mudah-mudahan ini akan menjadi kontribusi kita untuk memperindah Jakarta," katanya.
Pramono menegaskan bahwa dirinya ingin Jakarta menjadi role model bagi provinsi lain dengan cara mendorong pertumbuhan ekonomi.