Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengatakan bahwa fokus pemerintahannya bersama Gubernur Pramono Anung pada 100 hari pertama adalah pembangunan pondasi kebutuhan dasar masyarakat.
Rano, yang akrab disapa Si Doel, menyatakan bahwa dirinya memang tidak mengambil langkah-langkah pembangunan berskala besar atau “kolosal” karena memilih untuk memperkuat dasar terlebih dahulu.
"Kita tidak memerlukan gerakan yang kolosal. Kita menguatkan pondasi saja," jelas Doel ketika ditemui di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (2/6/2025).
Dia menjelaskan bahwa langkah-langkah yang diambil saat ini dirancang sebagai fondasi untuk pembangunan jangka panjang selama lima tahun ke depan.
Beberapa inisiatif yang disebutkan Rano antara lain adalah pengembangan aplikasi Jakarta Kini (JAKI), program pemutihan ijazah bagi pelajar tidak mampu, serta pembagian Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Rano juga menyinggung pernyataan Gubernur Pramono Anung yang kerap menekankan bahwa salah satu masalah utama di Jakarta adalah kesenjangan sosial yang tinggi antara masyarakat kaya dan miskin.
Baca Juga
"Artinya kita tidak membuat bangunan mewah tidak, tapi penyusunan lima tahun ini kita membangun. Untuk 100 hari hanya 40 program bukan yang besar besar yang paling pondasi," ujar Doel dalam kesempatan tersebut.
Berdasarkan survei Indikator, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta masing-masing berada di angka 60% untuk Pramono Anung dan 60,5% untuk Rano Karno.
Survei tersebut melibatkan 500 responden di wilayah DKI Jakarta, dengan populasi survei mencakup seluruh WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, yang memiliki hak pilih dalam pemilu.
Penarikan sampel dilakukan menggunakan metode multistage random sampling, pada 12-19 Mei 2025.