Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ratna Sarumpaet Bilang Anies-Sandi Takut Dianggap Salah

Aktivis Ratna Sarumpaet menyebut bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno terjebak pada kondisi takut dianggap salah oleh masyarakat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Gubernur Sandiaga Uno seusai mengikuti Rapat Paripurna di DPRD DKI Jakarta, Rabu (15/11)./ANTARA-Aprillio Akbar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) berjabat tangan dengan Wakil Gubernur Sandiaga Uno seusai mengikuti Rapat Paripurna di DPRD DKI Jakarta, Rabu (15/11)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Aktivis Ratna Sarumpaet menyebut bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno terjebak pada kondisi takut dianggap salah oleh masyarakat.

Ketakutan itu terlihat dari sejumlah pernyataan Anies yang membantah telah ditelepon oleh Ratna.

“Harusnya (yang dibahas itu) masalah mobil yang tidak seharusnya diderek, kok ini yang diributin telepon,” ujar Ratna, Kamis (5/4/2018).,

Pernyataan Ratna itu masih berkaitan dengan penderekan mobilnya di kawasan Taman Tebet, Jakarta Selatan, 3 April lalu. Saat itu Ratna baru selesai berolahraga ketika petugas Dinas Perhubungan datang dan menderek mobilnya.

Menurut Ratna, Taman Tebet itu adalah ruang publik yang menjadi pusat kegiatan masyarakat. Namun, di tempat itu pemerintah tidak menyediakan lahan parkir. Karena itu Ratna tidak merasa bersalah kalau memarkir kendaraan di pinggir jalan dekat taman. Apalagi di jalan itu tidak ada tanda larangan parkir.

“Saya enggak mau bayar (denda) untuk kesalahan yang tidak saya ketahui,” ujarnya.

Ratna sempat menghubungi Gubernur Anies untuk memprotes tindakan petugas Dinas Perhubungan itu. Namun karena tidak ada jawaban, ia menghubungi staf Anies yang dipanggil Jhon.

Diduga Jhon inilah yang kemudian menghubungi petugas Dinas Perhubungan untuk mengembalikan mobil Ratna.

Anies menilai pengembalian mobil Ratna oleh petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta justru sebuah kekeliruan. Hal ini harus menjadi pelajaran bagi pegawai negeri sipil supaya jangan menumbuhkan kebiasaan takut kepada atasan.

“Kalau menjadi pegawai pemerintah, bekerjanya harus takut pada prosedur,” kata Anies.

Sementara Sandiaga Uno mengatakan penderekan yang dilakukan petugas sudah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2014 tentang transportasi. Dalam aturan itu memang tidak diharuskan adanya rambu-rambu untuk penderekan kendaraan.

"Kami ingin memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih patuh terhadap perda tersebut," ucap Sandiaga,Rabu (4/4/2018).

"Kalau tidak ada tempat parkirnya, memang ya tidak boleh dibuat parkir di sana."

Sandiaga mengatakan Ratna Sarumpaet datang ke Taman Tebet untuk berolahraga.

"Terus parkir, mungkin udah biasa seperti itu. Harus ada yang ngingetin kalau itu tidak boleh di situ," ujar Sandiaga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper