Kabar24.com, JAKARTA - Kebakaran melanda Kampung Luar Batang pada Selasa (3/5/2016) dini hari. Sri Wahyuni, 50 tahun, pemilik rumah yang terbakar, tak percaya rumahnya bisa dilalap si jago merah. "Saat saya bangun api sudah besar," katanya saat dijumpai di reruntuhan rumahnya yang terbakar.
Di dalam rumah Sri, setidaknya ada delapan anggota keluarga yang tinggal. Mereka semua berasal dari empat keluarga. Saat ini, Sri hanya duduk termenung di depan rumahnya seraya bergumam karena dia yakin korsleting listrik bukan penyebab kebakaran di rumahnya.
Saat termenung, tiba-tiba datang seorang anak berusia sekitar dua setengah tahun. Menahan air mata, Sri bersyukur karena cucunya itu kebetulan tidak sedang tidur di rumahnya. "Untung semalam enggak nginep, dek," kata Sri kepada cucunya.
Rumah Sri merupakan rumah semipermanen berlantai dua. Lantai dasarnya sedikit lebih rendah dari jalan, sekitar 50 sentimeter. Sedangkan lantai dua setinggi kepala orang dewasa dari jalan. Tangga akses ke lantai dua berada di luar rumah. Sri bersama suaminya, Muhamad Ali Hasyim, tinggal di Luar Batang sejak lahir.
Api pertama kali muncul dari lantai dua bagian kanan dalam. Ruangan yang terbakar adalah kamar tidur, bukan dapur. "Kami sedang tidak masak apa-apa kok," kata Ali. "Saya orang listrik, kalau korsleting, pasti apinya tidak langsung besar," katanya.
Sri dan Ali hanya duduk diam. Sementara anggota keluarga lainnya, masih mengais sisa-sisa barang yang masih bisa diselamatkan. Sambil menatap kuyu, Sri dan Ali mengungkapkan tidak ada barang yang selamat dari rumahnya yang terbakar.
Kaki Ali terkilir lantaran harus melompat dari lantai dua karena tangga berada di depan kamar yang terbakar. "Suaranya, buuuggg.. Apinya langsung besar," kata anggota keluarga lain sambil menirukan suara ledakan.
Rumah Sri dan Ali terletak di Jalan Luar Batang Nomor 38, RT 10 RW 03, tepat di samping kanan Masjid Keramat Luar Batang. Ali menduga ada pihak yang sengaja membakar rumahnya itu. Pasalnya, sejak semalam kondisi di sekitar Luar Batang memanas. "Saya dengar Lurah Penjaringan dipukul warga," kata Ali.