Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Mohammad Taufik mengaku kaget atas insiden yang menimpa adiknya, Mohammad Sanusi Kamis (1/4/2016) malam.
"Saya dapet kabar ada kader Gerindra kena OTT KPK. Ternyata, adek gue. Saya kaget banget," ujarnya dalam konferensi pers di Ruang Rapat Fraksi Gerindra DPRD DKI, Jumat (1/4/2016).
Dia menuturkan, informasi penangkapan Sanusi dibacanya dari berita di media massa. Selama proses penangkapan Kamis malam, Taufik mengaku tidak mendapat telepon langsung dari adiknya.
"Terakhir saya SMS jam 18.55 WIB. Saya tanya soal pertemuan keluarga di Rumah Makan Abuba Sabtu. Sudah itu saja. Taunya malem, saya baca berita KPK menangkap kader Gerindra," jelasnya.
Meski berstatus adik Kandung, Ketua Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI tersebut akan menyerahkan kasus Sanusi sepenuhnya kepada penegak hukum.
"Instruksi Partai Gerindra itu dukung pemberantasan korupsi. Silakan KPK bekerja secara profesional. Kami tidak akan mempersulit," imbuhnya.
Sebagai informasi, Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi dicokok oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lewat operasi tangkap tangan (OTT), Kamis (31/4/2016) malam.
KPK menyegel tiga ruangan di kantor DPRD DKI, Kamis malam (31/3/2016). Ketiga ruangan tersebut, yakni ruang Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Partai Gerindra Mohamad Taufik, ruang pimpinan Komisi D (Pembangunan) dan ruang kontrol atau CCTV di lantai 1 gedung lama DPRD DKI.