Bisnis.com, JAKARTA-- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi penengah kisruh antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan DPRD DKI Jakarta yang diwakili Prasetyo Edi Marsudi.
Dalam suasana santai sambil ngeteh, ketiganya duduk di sofa warna krem sambil menikmati udara pagi Istana Kepresidenan diiringi cuitan burung-burung liar, Selasa (14/4/2015).
Ahok mengatakan untuk mengakhiri kisruh antara legislatif dan eksekutif di Balai Kota, Prasetyo minta agar dirinya tidak banyak ngomong sembarangan yang memicu amarah anggota Dewan.
Bekas Bupati Belitung Timur itu memang sering mengeluarkan pernyataan, sehingga membuat tersinggung pihak yang dikomentari. Pras yang juga politikus PDI Perjuangan menasehati Ahok.
Laju Politik
Menurutnya, laju politiknya mencuat juga karena PDIP. Saat Pilkada 2012, Ahok yang menjadi cawagub bersama Jokowi berangkat dari koalisi PDIP dan Partai Gerindra. Ahok kader Gerindra tapi sekarang telah mundur sebagai kader.
"Saya yang dicalonkan juga PDIP, bagian dari Fraksi PDIP. Saya kira hanya meneruskan pekerjaaan Presiden, mau diselesaikan dengan baik. Cuman pak Pras bilang jangan banyak omong lagi kamu, jangan banyak tanya lagi, jadi pakai jubir nih kita," jelasnya.
Kisruh di Balai Kota berangsur reda setelah APBD DKI Jakarta Rp69,3 triliun segera dicairkan pada 20 April 2015. Beberapa program sudah mendahului. Lelang bangunan tahun jamak sudah mendapat izin dari dewan. Kemudian PT Food Station Tjipinang akan diberikan penyertaan modal untuk menjaga harga beras DKI.
Ahok juga lega dengan aksi Fraksi PDIP P yang tidak akan meneruskan hak menyatakan pendapat. Namun untuk sikap fraksi lain, dia menyerahkan kepada DPRD.
"Kalau paripurna urusan lain, tapi dari PDIP tidak mau persoalkan lebih panjang mau dukung Gubernur untuk bekerja," kata Ahok.