Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mendorong kedua belah pihak serta lainnya yang terlibat dalam kemelut pembahasan RAPBD DKI Jakarta 2015 untuk masuk dalam konsep 'tabayun' mencari kebenaran dan kemudian 'islah' untuk mencari solusi terbaik bagi kepentingan rakyat dengan tetap menghormati proses hukum.
Hal itu disampaikan Mantan Menhankam/Pangab tersebut di Kantor DPP Hanura, Jumat (20/3/2015) siang.
Pihaknya merasa prihatin dan menyayangkan kemelut di DKI Jakarta antara Gubernur dan DPRD DKI Jakarta yang masih berlanjut dan belum menemukan titik temu ini.
"Masalah yang tadinya sederhana malah menjadi rumit dan panas, tatkala banyak pihak ikut bicara yang arahnya bukan memberikan solusi namun justru mengarah kepada wilayah yang cukup sensitif dan membuat masalah tersebut menjadi lebih meluas dan kompleks," ujarnya.
Oleh karena itu, dirinya menghimbau agar semua pihak bisa menahan diri.
"Kami juga mengingatkan untuk masing-masing tidak mengedepankan egonya sendiri-sendiri, namun harus sadar bahwa eskekutif dan legislatif muara jabatan, kedudukan, dan penugasannya adalah kepentingan rakyat," tuturnya.
Menurutnya dengan tidak tuntasnya masalah tersebut, pada akhirnya yang paling dirugikan adalah rakyat, walaupun keduanya sudah pada posisi 'the point of no return', alias tidak akan mundur.
Namun pihaknya tetap mengingatkan bahwa kasus ini bukan masalah pribadi, bukan masalah martabat atau harga diri namun masalah pengabdian dan tanggungakawab kepada negara dan masyarakat negara secara keselulruhan, sehingga pertimbangan-pertimbangan lainnya seharusnya bukan menjadi yang utama.
"Oleh sebab itu kami mendorong untuk 'tabayun' mencari kebenaran dan kemudian 'islah' untuk mencari solusi terbaik bagi kepentingan rakyat dengan tetap menghormati proses hukum," tuturnya.
Ahok vs DPRD: Wiranto Dorong Tabayun & Islah
Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mendorong kedua belah pihak serta lainnya yang terlibat dalam kemelut pembahasan RAPBD DKI Jakarta 2015 untuk masuk dalam konsep 'tabayun' mencari kebenaran dan kemudian 'islah' untuk mencari solusi terbaik bagi kepentingan rakyat dengan tetap menghormati proses hukum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Puput Ady Sukarno
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
4 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
27 menit yang lalu
Kalah di Pilkada Jakarta, RK Ngaku ditawari Mengajar di Luar Negeri
1 hari yang lalu