Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pramono Blak-blakan soal Godaan Korupsi: Saya Ingat Wajah Cucu

Gubernur Jakarta mengungkapkan alasan dirinya takut dengan godaan korupsi di pemerintahan.
Gubernur Jakarta Pramono Anung saat di Rawa Buaya, Jakarta Barat, Jumat (20/6/2025)/Bisnis-Jessica Gabriela Soehandoko
Gubernur Jakarta Pramono Anung saat di Rawa Buaya, Jakarta Barat, Jumat (20/6/2025)/Bisnis-Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa dirinya terus memproteksi diri dari godaan korupsi, dengan menyebut bahwa dirinya tidak ingin mengecewakan cucunya.

Pernyataan tersebut disampaikan Pramono dalam Rapat Koordinasi Pemberantasan Korupsi Pasca Pelantikan Kepala Daerah di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7/2025).

"Saya memproteksi diri saya sendiri. Apalagi yang terbayang dalam wajah saya cucu saya, bagaimana kalau suatu hari ada apa-apa dengan diri saya sendiri. Karena godaannya tidak kecil,” jelasnya dalam kesempatan tersebut. 

Dalam forum itu, Pramono menyinggung panjangnya pengalaman dirinya di pemerintahan, mulai dari di DPR, Badan Anggaran (Banggar), Menteri, hingga kini menjabat sebagai Gubernur Jakarta.

"Pernah menjadi pimpinan DPR, pernah menjadi koordinator banggar. Selalu semua yang berkaitan dengan banggar itu mengerikanMenjadi Menteri 2 periode, Gubernur Jakarta, pernah juga menjadi Sekretaris Presiden sehingga dalam hidup saya selalu mendapatkan ujian," ujar Pramono. 

Dia juga mengaku pernah terlibat dalam pengurusan Keputusan Presiden (Keppres) untuk Presiden Joko Widodo selama 10 tahun, serta turut menempatkan sejumlah orang di posisi direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Kenapa kemudian saya menutup diri dan orang tidak tahu bahwa itu saya menyiapkan? Karena ujiannya di sana. Begitu sekali tergoda, selamanya akan tergoda," jelasnya. 

Sebagai langkah pencegahan, Pramono menyatakan telah membangun sistem yang memungkinkan segala hal dapat dilihat secara transparan. Menurutnya, sistem itu sekaligus menjadi bentuk perlindungan bagi dirinya sendiri.

Dia mencontohkan proses perizinan koefisien lantai bangunan (KLB) yang sebelumnya memakan waktu bertahun-tahun. Salah satu izin yang baru diterbitkan baru-baru ini, katanya, telah mangkrak selama 12 tahun. Pramono juga meminta agar off-balance sheet dibuka secara transparan.

Dalam kesempatan itu, Pramono mengingatkan bahwa saat ini Jakarta memiliki anggaran sebesar Rp91,2 triliun, dan diproyeksikan meningkat menjadi Rp94 triliun pada tahun depan.

"Pasti semua orang ngiler [APBD Jakarta[. Pastilah. Maka saya harus mem-protect diri saya sendiri, dan untuk itu saya lakukan itu," ujarnya. 

Pramono berpesan kepada para kepala daerah, pimpinan DPRD, dan seluruh jajaran pemerintahan agar mampu menahan diri dari godaan yang mungkin datang.

“Ketika godaan itu datang, kitalah yang menguji diri sendiri. Dan nggak ada yang namanya orang yang kemudian tertangkap itu bahagia,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper