Bisnis.com, JAKARTA – Penaikan harga sapi di DKI Jakarta mendekati Hari Raya Idul Adha diprediksi mencapai puncaknya pada H-3 hingga H-1.
Ketua Komite Daging Sapi DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan pada hari-hari tersebut harga sapi dapat mengalami penaikan sekitar 25% hingga 30%.
“Kalau sebelum mendekati hari raya naiknya 15% hingga 20%, H-3 sampai H-1 naiknya 25% sampai 30%,” ucapnya kepada Bisnis.com, Selasa (30/9/3014).
Dijelaskan pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri DKI tersebut, pada hari biasa, satu ekor sapi yang berbobot 250 kilogram hingga 300 kilogram harganya Rp12 juta hingga Rp13 juta.
Namun, pada saat menjelang hari raya kurban dapat mencapai Rp14 juta hingga Rp17 juta. Penaikan ini disebabkan karena tingginya permintaan masyarakat Ibu Kota akan hewan kurban. Selain itu, para peternak banyak yang memilih menjual sapi pada saat mendekati hari raya.
“Para pedagang melihat psikologi pembeli, kalau pembeli senang melihat sapi yang dijual, ya dinaikin sama penjualnya. Hari raya Idul Adha kan banyak masyarakat yang berniat berkurban karena faktor keagamaan, jadi mengalami penaikan pun tidak terlalu masalah,” lanjut Sarman.
Kendati mengalami penaikan, Sarman menuturkan harga sapi cenderung mulai turun pada malam sebelum hari raya.
Untuk jenis sapi, masyarakat Ibu Kota cenderung memilih sapi lokal daripada sapi impor karena harganya yang dinilai tidak terlalu tinggi dibandingkan sapi impor. Sementara untuk sapi impor seperti jenis sapi Limosin lebih banyak dipilih oleh para pejabat.
Dirinya memperkirakan pada tahun ini, ketersediaan sapi tidak ada masalah karena pasokan dari berbagai daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Lampung juga mencukupi.
Sarman memperkirakan kebutuhan akan hewan kurban di DKI kali ini mencapai 500.000 ekor.
“Untuk jenis-jenisnya antara lain domba, kambing, sapi, dan kerbau,” tuturnya.