Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengalokasikan anggaran sebesar Rp16 miliar untuk pengembangan kawasan pertanian berbasis organik.
Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang mengemukakan kawasan pertanian tersebut dipersiapkan mampu memproduksi komoditas beras yang dikembangkan tanpa menggunakan pestisida.
"Sejauh ini kita berfokus untuk pengembanhan infrastruktur jalan ke kawasan pengembangan [kawasan pertanian organik], apalagi sebagian besar petani di sana memang tidak menggunakan pestisida dalam proses pennaman," katanya, Kamis (8/5/2014).
Selain itu, lanjut Agus, pihaknya juga telah melakukan komunikasi dengan beberapa kementerian terkait untuk lebih mendorong pengembangan kawasan yang di fokuskan di Kabupaten Luwu Utara.
Sejauh ini, produksi beras organik asal Luwu Utara telah diproduksi dan dipasarkan, tetapi masih dalam skala terbatas lantaran belum dikembangkan secara optimal.
Untuk perencanaan jangka panjang, kawasan pertanian organik tanpa pestisida diproyeksikan menjadi pusat produksi beras berkualitas dan menjadi komoditas andalan daerah ini.
Adapun, lokasi pengembangan kawasan itu sendiri terletak di salah satu kecamatan di Luwu Timur yang berjarak hingga 80 kilometer dari jalan utama.
Menurut Agus, alokasi anggaran Rp16 miliar sebagian besar bakal digunakan untuk memperbaiki akses jalan menuju lokasi pengembangan.
Pengembangan kawasan pertanian bebas pestisida itu diharapkan mampu menjaga ekosistem wilayah serta menjaga kualitas lahan tanpa adanya gangguan bahan kimia anorganik.
Minimnya sarana transportasi yang bisa digunakan untuk mengakses lokasi kawasan penembangan juga menyulitkan pemasaran komoditas beras tarone yang dikembangkan tanpa pestisida.
"Komunikasi dengan kementerian terkait sudah kami lakukan secara intensif, terkhusus juga bantuan anggaran," paparnya.
Sulsel Kembangkan Kawasan Pertanian Bebas Pestisida
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengalokasikan anggaran sebesar Rp16 miliar untuk pengembangan kawasan pertanian berbasis organik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
20 jam yang lalu