Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gudang Amunisi Meledak: Ahli Bom, Persenjataan, dan Elektronika Diturunkan ke Pondok Dayung

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksma Untung Suropati menyebutkan pihaknya akan menurunkan ahli bahan peledak serta ahli persenjataan dan elektronika untuk menyelidiki penyebab terjadinya ledakan di markas Kopaska, Pondok Dayung, kemarin.
Seorang personel TNI AL menyisir lokasi ledakan di Markas Kopaska, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/3)./Antara-Wahyu Putro A
Seorang personel TNI AL menyisir lokasi ledakan di Markas Kopaska, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (5/3)./Antara-Wahyu Putro A

Bisnis.com, JAKARTA--Hari ini, TNI Angkatan Laut mulai melakukan penyelidikan atas ledakan yang terjadi di gudang amunisi miliki Komando Pasukan Katak (Kopaska), Rabu (5/3/2014) kemarin.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksma Untung Suropati menyebutkan pihaknya akan menurunkan ahli bahan peledak serta ahli persenjataan dan elektronika untuk menyelidiki penyebab terjadinya ledakan di markas Kopaska, Pondok Dayung, kemarin.

Menurut Untung, tim gabungan antara TNI AL yang berasal dari kombinasi satuan khusus dan anggota Kopaska akan mulai melakukan penyelidikan setelah lokasi ledakan diperkirakan aman. Dalam proses ini, TNI AL juga dibantu oleh kepolisian.

"Hasil dari pembicaraan Kasal dan Kapolri kemarin juga menjelaskan akan melibatkan Pusat Laboratorium Forensik untuk membantu menyelidiki penyebab ledakan," jelas Untung saat dikonfirmasi, Kamis (6/3)

Berdasarkan pantauan Bisnis pada Rabu sore masih terdapat kapal angkutan bahkan tongkang batubara yang melewati area sekitar lokasi ledakan.

Namun Untung meyakinkan, selain tim investigasi tidak akan ada warga sipil ataupun anggota TNI AL yang diizinkan mendekati lokasi ledakan.

Police line telah dipasang di sekitar lokasi ledakan.

Ledakan yang terjadi pada Rabu pagi itu telah menyebabkan 92 orang dilarikan ke rumah sakit karena terkena dampak ledakan.

Beberapa korban mengalami trauma pada organ dalam dan saluran pernapasan. Salah satu korban berasal dari TNI AL telah dinyatakan tewas.

Hingga kini masih ada 39 korban yang dirawat di beberapa rumah sakit seperti RSAL Mintohardjo, RS Koja, RS Port Medical Centre, RS Sukmul, dan RS Gading Pluit.

Sementara korban lain telah diizinkan pulang dan menjalani rawat jalan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper