Bisnis.com, JAKARTA - Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menerapkan aturan ganjil genap untuk mengurangi kemacetan di kawasan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Terapkan saja kebijakan ganjil genap di sepanjang Jalan TB Simatupang, dengan penerapan ganjil genap di area tersebut, jumlah kendaraan pribadi roda empat yang melintas akan berkurang kisaran 40-45 persen," kata Ketua FKBI Tulus Abadi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Selain itu, di sepanjang Jalan TB Simatupang perlu diperkuat dengan akses angkutan umum massal.
"Diharapkan, pengguna kendaraan pribadi bisa migrasi ke angkutan umum massal, baik Transjakarta, maupun MRT," ucapnya.
Dia menilai rencana Pemprov DKI yang memangkas beberapa titik trotoar, khususnya di sentra sentra kemacetan di Jalan TB Simatupang kurang tepat.
"Sebab pemangkasan tersebut merupakan bentuk pelanggaran hak-hak publik sebagai warga Jakarta, khususnya hak pejalan kaki, atau pedestrian," katanya.
Baca Juga
Ia juga menyebutkan pemangkasan trotoar tersebut juga tidak akan mengatasi atau mengurangi kemacetan secara signifikan.
"Pemangkasan ini juga bentuk keberpihakan yang salah kaprah, karena terlalu berorientasi pada pemilik kendaraan pribadi," kata Tulus.
Dia menyarankan Pemprov DKI untuk membatalkan rencana pemangkasan trotoar di sepanjang Jalan TB Simatupang dan menerapkan kebijakan yang lebih visible dan komprehensif dari sisi manajemen transportasi publik.
"Yakni, terapkan ganjil genap dan perkuat akses angkutan umum di sepanjang Jalan TB Simatupang," katanya.
Sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bersama Dinas Bina Marga akan menggunakan trotoar di Jalan TB Simatupang sebagai jalan guna mengatasi kemacetan yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
“Kami dengan Dinas Bina Marga itu akan mengambil sedikit trotoar khususnya yang di TB Simatupang, di area Cibis Park sehingga lebar lajur lalu lintas, paling tidak, kita bisa kembalikan dua lajur,” kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota Jakarta, Kamis (21/8).
Syafrin menjelaskan, upaya ini dilakukan karena adanya proyek galian di kawasan tersebut.
Salah satunya, adalah galian pipanisasi air minum karena adanya bedeng-bedeng yang menutupi proyek tersebut, hal inilah yang mengakibatkan Jalan TB Simatupang sering mengalami macet.