Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Jakarta Pramono Anung menyampaikan ambisi Jakarta yang tak mau hanya menjadi ibu kota administratif di saat hadir di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York.
Pernyataan itu disampaikan Pramono saat menghadiri sesi pembukaan High Level Political Forum on Sustainable Development (HLPF), Selasa (15/7/2025). Pramono hadir bersama Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Arrmanatha Nasir.
"Jakarta bukan lagi hanya ibu kota administratif, tapi harus naik kelas sebagai kota global, sehingga penting bagi kamu untuk aktif dalam diplomasi global," ujar Pramono dalam keterangan tersebut, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (15/7/2025).
Pramono menegaskan bahwa Jakarta saat ini tengah menjalankan berbagai inisiatif penting, seperti transisi menuju energi bersih, digitalisasi layanan publik, serta penguatan ekonomi hijau berbasis komunitas.
Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) tersebut juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar kota dan negara dalam menghadapi tantangan urbanisasi, krisis iklim, dan kesenjangan sosial.
Kehadiran Pramono dalam forum internasional ini disebut sebagai momen bersejarah. Untuk pertama kalinya, Gubernur Jakarta diundang terlibat langsung dalam perumusan agenda pembangunan berkelanjutan di tingkat global.
Baca Juga
Sebagai informasi, dijelaskan, bahwa forum ini merupakan panggung bagi para pemimpin dunia, diplomat, dan kepala pemerintahan daerah untuk membahas pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dan tantangan global yang tengah dihadapi.
Keikutsertaan Jakarta di markas besar PBB diklaim sejalan dengan inisiatif Jakarta sebagai ASEAN Hub, yang dikatakan mendorong posisi Jakarta sebagai pusat kerja sama dan inovasi kawasan ASEAN.
Langkah tersebut disebut menegaskan peran diplomasi Jakarta menuju kota global yang tangguh dan adaptif.
Sementara itu, kehadiran Wakil Menteri Luar Negeri dikatakan menjadi bentuk konkret bahwa diplomasi Indonesia juga dijalankan oleh entitas sub-nasional.