Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPBD DKI Jakarta Peringatkan Potensi Longsor selama Curah Hujan Tinggi Juli 2025

Beberapa wilayah di DKI Jakarta berada di zona menengah untuk potensi terjadinya tanah longsor
Sejumlah tim SAR Gabungan mengevakuasi sisa puing akibat bencana longsor di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Subang, Jawa Barat, Senin (8/1/2024). Sedikitnya dua orang korban meninggal dunia dan 9 korban mengalami luka luka akibat longsor yang terjadi di sekitar objek wisata dan sumber mata air Cipondok, Subang, saat debit curah hujan tinggi pada Minggu (7/1/2024). ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Sejumlah tim SAR Gabungan mengevakuasi sisa puing akibat bencana longsor di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Subang, Jawa Barat, Senin (8/1/2024). Sedikitnya dua orang korban meninggal dunia dan 9 korban mengalami luka luka akibat longsor yang terjadi di sekitar objek wisata dan sumber mata air Cipondok, Subang, saat debit curah hujan tinggi pada Minggu (7/1/2024). ANTARA FOTO/Novrian Arbi

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengingatkan kepada para lurah, camat, dan masyarakat untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah atau longsor pada saat curah hujan di atas normal selama Juli 2025.

“Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji di Jakarta, Sabtu (12/7/2025), dikutip dari Antara.

Menurut informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), gerakan tanah berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Jakarta berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.

Oleh karena itu, Isnawa meminta camat dan lurah beserta masyarakat aktif mengecek kondisi wilayahnya masing-masing, terutama yang berdekatan dengan aliran sungai maupun terdapat tebing atau gawir.

“Petugas TRC BPBD di setiap kelurahan bersama lurah dan camat memonitor bersama apabila ada kondisi tertentu yang membutuhkan penanganan baik, BPBD maupun instansi terkait. Lokasi yang sudah dipetakan dikoordinasikan dengan Dinas SDA pelaksanaan teknis di lapangan,” kata Isnawa.

Isnawa menjelaskan, antisipasi lainnya yang dapat dilakukan yakni dengan membuat bronjong dan turap mandiri, apabila tanah dalam keadaan miring atau berpotensi bergerak atau bergeser.

BPBD DKI Jakarta juga mengajak masyarakat untuk melakukan penanaman pohon di lokasi rawan dan sudah minim vegetasi untuk mencegah potensi bahaya tanah longsor serta meminimalisir dampak yang lebih serius jika terjadi hujan lebat.

“Penanganan bencana harus secara komprehensif. Bisa dilakukan swadaya atau kolektif oleh masyarakat,” kata Isnawa.

Berdasarkan PVMBG, beberapa wilayah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah potensi terjadinya tanah longsor, yaitu Jakarta Selatan, yang meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan. Kemudian, Jakarta Timur yang meliputi wilayah Kramat Jati dan Pasar Rebo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper