Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur Jakarta Pramono Anung sesumbar jika PAM Jaya melantai di bursa atau melakukan penawaran saham perdana (IPO), kinerjanya bakal lebih moncer dibandingkan saham gorengan.
Pram dalam paparannya di Leaders Forum: Unlocking Investments For Jakarta's Transformation To Top #50 Global City By 2030, menyatakan pemerintah Provinsi Jakarta cukup serius untuk PAM Jaya melantai Jakarta.
Menurutnya, saat ini, PAM Jaya telah melayani sekitar 71% distribusi air bersih di Jakarta, dengan jumlah pelanggan lebih dari 2 juta. Dia menargetkan cakupan layanan PAM Jaya bisa mencapai 100% pada 2029.
"Dan kalau itu sudah bisa terpenuhi, penggunanya (sudah melayani 100%) pelanggannya 3 juta. Kalau ini di-IPO kan, pasti lebih gede daripada yang digoreng-goreng di IPO-nya itu, pasti" jelas Pramono di Balaikota Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (27/5/2025).
Sebelumnya, Pramono juga menyebut bahwa IPO PAM Jaya bahkan juga dapat melebihi IPO Bank DKI.
"Kalau bisa sampai dengan seluruhnya 100%, maka punya captive 3 juta keluarga dan kalau ini dikapitalisasi pasti gede banget. Bahkan menurut saya lebih gede daripada Bank DKI. Sebagai orang market, saya tahu ini pasti size-nya akan menjadi lebih besar," terang Pramono.
Baca Juga
Dia juga meyakini bahwa membawa BUMD seperti PAM Jaya ke pasar modal dapat meningkatkan pengawasan perusahaan.
"Maka dengan cara-cara seperti ini saya juga yakin, mengawasi orang banyak akan lebih baik dibandingkan hanya diawasi oleh gubernur maupun wakil gubernur," ujar Pramono.
Meski demikian, sebelumnya Pemprov sempat mengakui masih mempertimbangkan langkah strategis terkait rencana IPO PAM Jaya.
Pramono menyatakan pihaknya sedang mempertimbangkan apakah BUMD tersebut akan menggandeng mitra strategis terlebih dahulu sebelum melantai di bursa, atau langsung melakukan IPO dahulu.
“Problem utamanya adalah apakah sebelum IPO melakukan aliansi strategis atau IPO duluan. Nah itu yang kemarin kami dengan Pak Dirut sudah rapat secara detail saya belum memutuskan,” tutur Pramono ketika ditemui di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (6/5/2025).