Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pramono Segera Realisasikan Jakarta Fund, Jadi Saingan Berat Danantara?

Pramono Anung segera merealisaikan Jakarta Fund. Program ini diklaim akan menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah provinsi Jakarta.
Gubernur Jakarta Pramono Anung ketika ditemui di Balaikota Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025)/Bisnis-Jessica Gabriela Soehandoko
Gubernur Jakarta Pramono Anung ketika ditemui di Balaikota Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (20/5/2025)/Bisnis-Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.comJAKARTA -- Gubernur Daerah Khusus Jakarta Pramono Anung mulai berupaya merealisasikan program Jakarta Fund. Dia akan berdiskusi dengan CEO Indonesia Investment Authority (INA), Ridha D.M. Wirakusumah dalam minggu ini. 

"Besok, dalam minggu, ini saya akan bertemu, berdiskusi secara detail dengan Pak Ridha. Pak Rida itu adalah sekarang menjadi CEO-nya INA Funding," jelas Pramono ketika ditemui di kawasan Cakung, Jakarta Timur, Selasa (27/5/2025). 

Pramono menegaskan bahwa Jakarta Fund merupakan program jangka panjang yang bertujuan untuk menambah pendapatan daerah, sehingga tidak termasuk dalam program 100 hari. 

"Karena tidak bisa Jakarta hanya bergantung pada pajak, distribusi, restribusi, dan sebagainya," tutur Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) tersebut. 

Lebih lanjut, Pramono menyampaikan bahwa apabila Jakarta Fund terbentuk, pihaknya akan memberikan informasi lebih lanjut. Di samping itu, dia mengaku juga terkejut karena Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) siap dengan pandangannya mengenai Jakarta Fund tersebut. 

Konsep Jakarta Fund

Sebelumnya, kala Pramono belum dilantik menjadi Gubernur, mengaku akan mengembangkan program Jakarta Fund yang dikelola secara profesional untuk mendukung pembangunan ekonomi Jakarta. 

Dalam wawancara eksklusif bersama Bisnis Indonesia, Pramono menegaskan bahwa konsep Jakarta Fund sebenarnya bukanlah hal baru. Dia menyebut, mekanisme kerja program ini INA yang dikatakan menjadi salah satu sumber pendapatan baru bagi negara. 

Jakarta Fund akan dimulai dengan modal sebesar Rp3 triliun yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) APBD DKI Jakarta.  

Dia memastikan dana tersebut akan dikelola secara profesional, tanpa campur tangan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). “Sisa anggaran itu antara Rp5-6 triliun. Saya enggak perlu banyak-banyak, saya ambil Rp3 triliun saja untuk modal dasar Jakarta Funding, dikelola secara profesional. Saya yakin ini akan menjadi revenue baru bagi Jakarta,” terangnya. 

Pramono meyakini bahwa Jakarta Fund dapat direalisasikan karena Jakarta memiliki APBD sebesar Rp91 triliun. Dia juga menambahkan bahwa mudah untuk meningkatkan nilai Jakarta, menimbang perkembangan kota Jakarta saat ini. 

Terlebih, Pramono mengungkapkan bahwa ia terlibat secara detail dalam paperwork INA. Pramono juga berharap Jakarta Fund bisa bersaing dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper