Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pramono ungkap Alasan Manggarai Rawan Tawuran: Banyak Pekerja Serabutan

Pramono mengungkap banyaknya pengangguran menjadi pemicu tawuran di Manggarai.
Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno (Si Doel) Seusai melantik 59 pejabat baru untuk mengisi berbagai posisi di lingkungan pemerintahan di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025) / BISNIS - Jessica Gabriela Soehandoko
Gubernur Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno (Si Doel) Seusai melantik 59 pejabat baru untuk mengisi berbagai posisi di lingkungan pemerintahan di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025) / BISNIS - Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur Jakarta Pramono Anung menyebut persoalan pengangguran menjadi pemicu utama sering terjadinya insiden tawuran di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.

Pernyataan tersebut disampaikan Pramono setelah dirinya mempelajari penyebab terjadinya konflik antarwarga di wilayah tersebut.

"Karena saya sudah mempelajari. Salah satu faktor adalah ketidakberuntungan banyak anak-anak di sana. Yang mohon maaf belum punya pekerjaan tetap," tutur Pramono ketika ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2025). 

Namun alih-alih menyediakan pekerjaan tetap, Pramono justru menggagas program Manggarai Bersholawat sebagai upaya untuk mengatasi konflik dan tawuran yang kerap terjadi di kawasan tersebut.

"Ya kita aja duduk bareng. Karena mayoritas di Manggarai ini kan mohon maaf agamanya Islam. Sholatnya rajin, tapi taurannya juga sering kan gitu. Sehingga dengan demikian ini untuk didamaikan bersama-sama," jelas Pramono. 

Nantinya, Pramono berencana mengundang kelompok-kelompok yang kerap terlibat tawuran untuk berdiskusi langsung untuk mengetahu akar masalah.

"Ada RW 4, RW 5, RW berapa begitu. Duduk bareng. Apa sih akar permasalahan yang sebenarnya? Karena enggak bisa hanya menyalahkan saja," tuturnya.

Dia menambahkan bahwa berbagai pihak akan dilibatkan dalam program ini.  Mantan Sekretaris Kabinet (Seskab) itu juga mengatakan telah meminta Wali Kota setempat untuk mulai mempersiapkan implementasi program tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper