Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta meminta PAM Jaya untuk melibatkan auditor internasional dalam mengkaji setiap keputusan penting, termasuk soal rencana penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Gubernur Jakarta Pramono Anung menyatakan bahwa PAM Jaya saat ini berada dalam dilema, yaitu antara menggandeng mitra strategis sebelum melantai di bursa atau langsung melakukan IPO.
Dia mengaku sebelumnya telah mengajukan tiga alternatif strategi kepada PAM Jaya, namun masih belum diputuskan hingga saat ini.
“Saya bilang, kaji, pelajari lebih dalam, libatkan auditor internasional untuk mengecek supaya dalam keputusan apapun yang akan kita putuskan itu membawa manfaat bagi masyarakat Jakarta,” tutur Pramono ketika ditemui di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (6/5/2025).
Lebih lanjut, Pihaknya juga memastikan agar masyarakat tetap mendapat kepastian suplai air yang lebih baik sembari perusahaan juga berada dalam kondisi yang sehat.
“Jangan sampai nanti seperti yang sudah-sudah. Karena tidak banyak perusahaan air yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah itu sehat. Secara jujur saya harus mengatakan apa adanya,” jelas Pramono.
Baca Juga
Selain itu, Pramono juga menargetkan cakupan layanan air PAM Jaya dapat mencapai 100% pada 2029. Dia meminta jajaran direksi, komisaris, dan manajemen perusahaan untuk bekerja lebih sungguh-sungguh demi mewujudkan target tersebut.
“Saya minta betul kepada para jajaran direksi, komisaris, manajerial, manajemen PAM Jaya untuk bekerja sungguh-sungguh dan bisa membuktikan untuk bisa mencapai target itu. Dan secara khusus saya akan terlibat langsung,” jelasnya.
Terlebih, dia juga mengatakan bahwa PAM Jaya adalah salah satu perusahaan yang sering melakukan rapat dengan Gubernur.