Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mengungkapkan bahwa Jakarta mengalami efisiensi anggaran sebesar Rp38 miliar dari bantuan Pemerintah Pusat.
Meski demikian, dia menegaskan bahwa jumlah tersebut tidak signifikan dibandingkan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jakarta.
"Kita kena efisiensi tapi enggak besar, cuma Rp38 miliar, kan ini dari bantuan pemerintah pusat. Jadi, kalau dihitung komponen tidak besar, dihitung dengan PAD DKI," jelas Doel di Jakarta Barat, dikutip Sabtu (22/2/2025).
Rano juga menyampaikan bahwa Jakarta tetap melakukan efisiensi dalam beberapa sektor, seperti perjalanan dinas dan konsumsi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengatakan bahwa nominal efisiensi tersebut masih dalam tahap pembahasan. DPRD akan membahasnya lebih lanjut bersama setiap komisi pada pekan depan.
Namun, Ima memastikan bahwa efisiensi ini tidak berdampak signifikan bagi Jakarta karena daerah tersebut sudah mandiri dalam pengelolaan anggaran.
Baca Juga
"Cuma itu lagi, kita tetap benar-benar dimaksimalkan untuk apa yang menjadi prioritas kebutuhan masyarakat," jelasnya ketika ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (22/2/2025).
Dia menambahkan bahwa efisiensi ini lebih kepada pemenuhan program Gubernur dan Wakil Gubernur baru. Namun, program yang berkaitan langsung dengan kebutuhan dasar warga Jakarta tidak akan terkena dampak pemangkasan anggaran.
"Memang benar-benar kita efisiensi yang tidak ada kaitannya dengan kebutuhan mendasar warga Jakarta. Justru warga Jakarta nanti lebih kita tambah kebutuhan-kebutuhan mereka," jelasnya.