Bisnis.com, JAKARTA -- Stasiun BNI City direncakan akan menggantikan Stasiun Karet sebagai tempat naik turun penumpang kereta commuter line dari dan menuju kawasan Jalan KH Mas Mansyur, Pejompongan, Karet Tengsin, dan kawasan Tanah Abang.
Adapun Stasiun Karet akan ditutup pada tahun ini. Pihak PT Kereta Api Indonesia atau KAI Persero berdalih bahwa alasan penutupan tersebut karena jarak antara Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City sangat dekat.
Sementara itu, VP Corporate Communication KAI Commuter Joni Martinus mengungkapkan integrasi Stasiun BNI City dan Stasiun Karet akan membuat waktu perjalanan ke Bandara Soekarno Hatta makin singkat dari 56 menit menjadi 40 menit.
Joni juga mengatakan KAI Commuter selaku pengelola kereta Commuter Line Basoetta tujuan Bandara Soekarno-Hatta makin efisien. Integrasi membuat waktu tempuh perjalanan berkurang dari 56 menit menjadi 40 menit dari stasiun pemberangkatan awal Manggarai.
“Untuk mencapai tujuan tersebut, KAI Commuter akan berupaya memperbaiki infrastruktur prasarana pendukung dan layanan penumpang, serta mengoptimalkan fungsi strategis Stasiun BNI City,” kata Joni dalam keterangan resmi, Kamis (2/1/2024).
Guna dapat memangkas waktu tempuh, KAI dan pemangku kepentingan mengintegrasikan operasional Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City. Sebab, berdasarkan riset dan pengamatan faktual yang dilakukan, posisi Stasiun Karet hanya berjarak 350 meter dari Stasiun BNI City.
Baca Juga
Melalui optimalisasi Stasiun BNI City, kata Joni, diharapkan Commuter Line Basoetta dapat menjadi pilihan utama calon penumpang pesawat dalam menuju bandara. Apalagi, stasiun yang berlokasi di Dukuh Atas tersebut, saat ini sudah terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya.
Stasiun BNI City, sebagai stasiun pemberangkatan Commuter Line, telah terintegrasi dengan Transjakarta, MRT, LRT, hingga JakLingko.
Asal-usul Stasiun BNI City
Sebelum bernama BNI City, stasiun yang persis berada di tengah-tengah Stasiun Karet dan Stasiun Sudirman itu bernama Stasiun Sudirman Baru. Perubahan nama tersebut terjadi ketika PT Kereta Api Indonesia dan PT Railink menyetujui pemberian Hak Penggunaan Nama (naming right) Stasiun BNI City kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Bisnis mencatat bahwa kerja sama itu terjadi ketika BNI masih dipimpin oleh Achmad Baiquni. Saat itu Baiquni melalui keterangan resmi mengatakan bahwa nama tersebut dipilih guna memudahkan masyarakat untuk mengingat nama stasiun dan agar tidak tertukar dengan stasiun lainnya yang berdekatan yakni Stasiun Sudirman.
"Pemberian nama Stasiun BNI City ini merupakan salah satu langkah yang telah disiapkan BNI bekerjasama dengan BUMN lainnya untuk memaksimalkan kawasan Dukuh Atas sebagai kawasan yang menjadi daerah Transit Oriented Development (TOD) terbesar di Jakarta," ujarnya melalui siaran resmi BNI, pada Selasa (2/1/2018).
Penamaan tersebut dinilai sebagai langkah tepat mengingat jarak Stasiun BNI City ke Gedung Kantor Pusat BNI hanya terpaut 300 meter.
Selain itu, kekuatan branding akan menjadi semakin optimal bagi BNI karena kawasan tersebut dikelilingi oleh nama BNI, yaitu Kantor Pusat BNI, Stasiun BNI City, dan salah satu ikon Jakarta yakni Gedung Wisma BNI.
"Seluruh fasilitas yang kami siapkan itu kami persembahkan untuk Jakarta dan warga pengguna Kereta Api Bandara serta sebagai bentuk kontribusi kami dalam mendukung percepatan pembangunan sarana dan prasarana penting bagi masyarakat," tuturnya.
KAI Siapkan Fasilitas
Sementara itu terkait integrasi Stasiun Karet ke BNI City, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI masih terus melakukan kajian secara mendalam terkait rencana penutupan Stasiun Karet, Jakarta Pusat. Pada saat yang sama, KAI juga meningkatkan fasilitas di Stasiun BNI City.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan, rencana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City belum akan dilakukan dalam waktu dekat, sebab masih dalam proses kajian, serta membutuhkan pembahasan mendalam dengan regulator dan berbagai pihak terkait.
"Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet. Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat,” tegas Joni dalam keterangan resmi, Jumat (3/1/2025).
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini KAI Commuter juga tengah meningkatkan kualitas fasilitas sarana dan prasarana untuk penumpang di Stasiun BNI City. Di antaranya dengan memperbaiki dan meningkatkan kenyamanan selasar bagi pejalan kaki agar terlindung dari sengatan sinar matahari maupun hujan saat menuju ke stasiun.
Tak hanya itu, KAI juga tengah membangun area bagi pelaku usaha, sehingga dapat mendukung pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk dapat berjualan di sekitar stasiun.