Bisnis.com, JAKARTA - Banyak NIK KTP warga DKI Jakarta yang dicatut untuk memberikan dukungan kepada Dharma Pongrekun-Kun Whardana di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Mereka kemudian meluapkan amarahnya di media sosial.
Berdasarkan pantauan Bisnis pada pukul 16.30 WIB, kata kunci “Dharma Pongrekun” telah masuk dalam trending di platform X “Twitter” dengan sebanyak 13,3 ribu postingan.
Dari seluruh postingan, para netizen ngamuk atau mengungkapkan rasa protesnya sambil mengajak masyarakat lainnya untuk memeriksa apakah NIKnya dicatut sebagai pendukung pasangan calon independen tersebut.
Kemudian, para netizen juga sambil berpendapat soal kejanggalan proses verifikasi Dharma Pongrekun. Banyak dari mereka yang juga tidak kenal pada pasangan calon tersebut.
Di lain sisi, tak hanya dari masyarakat umum. Nyatanya, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menuturkan di platform X “Twitter” bahwa KTP dua anak, adik dan tim yang bekerja sama ikut dicatut untuk mendukung Dharma Pongrekun maju sebagai calon independen di Pilkada Jakarta 2024.
“Alhamdulillah, KTP saya aman. Tapi KTP dua anak, adik, juga sebagian tim yg bekerja bersama ikut dicatut masuk daftar pendukung calon independen. :),” tulis Anies pada Jumat hari ini (16/8/2024).
Baca Juga
Lantaran banyak yang telah protes terkait hal ini, Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia juga membuka posko pengaduan korban pencurian data untuk pencalonan kepala daerah, yang diposting di media sosial Instagram resminya, @pbhi_nasional. Adapun masyarakat dapat melapor ke PBHI lewat email [email protected] atau Whatsapp dengan nomor 0895385587159.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengaku tidak mengetahui banyaknya NIK KTP warga DKI Jakarta yang dicatut untuk memberikan dukungan kepada pasangan tersebut.
Plt Kepala Dinas (Kadis) Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pemprov DKI Jakarta Budi Awaluddin memastikan bahwa tidak ada kebocoran data yang terjadi di Dukcapil DKI Jakarta terkait Pilkada Jakarta 2024.
"Hingga saat tidak ada kebocoran data dari Dukcapil terkait proses Pilkada di Jakarta," tuturnya kepada Bisnis di Jakarta, Jumat (16/8).
Dia menyarankan masyarakat DKI Jakarta agar mengadukan hal tersebut ke Bawaslu DKI Jakarta, jika ada warga yang merasa NIK KTP-nya dicatut untuk memberikan dukungan ke paslon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana.