Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI dari Fraksi PKS Muhammad Taufik Zoelkifli (MTZ) menilai, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono tidak memprioritaskan program jalur sepeda.
Program tersebut merupakan warisan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menjabat pada Oktober 2017- Oktober 2022.
“Arahnya saya lihat Pemprov DKI tidak lagi menempatkan pengembangan jalur sepeda sebagai program prioritas,” kata MTZ saat dihubungi, Kamis (17/11/2022).
Dia menjelaskan, bahwa tahun 2023 tidak ada anggaran untuk perluasan jalur sepeda, namun kemungkinan ada anggaran untuk evaluasi, sosialisasi, dan optimalisasi sebesar Rp7,5 miliar.
Padahal, sebelumnya anggaran program jalur sepeda diusulkan Rp38 miliar. Politisi PKS tersebut pun menyayangkan hal tersebut, terlebih makin banyak masyarakat yang menggunakan sepeda.
“Ya tidak ada [anggaran perluasan jalur sepeda]. Padahal, makin banyak warga menggunakan sepeda akan makin baik. Emisi gas karbon akan berkurang. Warga tambah sehat,” katanya.
Baca Juga
Dia juga menyinggung, bahwa banyak kota besar di dunia yang mengembangkan jalur sepeda. Namun Jakarta justru mau menghentikan program tersebut.
“Kalau Jakarta menghentikan prorgram tersebut artinya kemunduran,” ujarnya.
Sebelumnya, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak meminta agar program jalur sepeda dihentikan pada 2023. Dengan demikian, tidak ada lagi anggaran untuk program warisan Anies itu.
Hal tersebut diungkapkap Gilbert dalam rapat pembahasan RAPBD 2023 Komisi B DPRD DKI dengan Dinas Perhubungan di Hotel Grand Cempaka, Bogor Jawa Barat pada 11 November 2022.
"Saya tidak melihat kita perlu evaluasi ulang mengenai jalur sepeda, karena secara kasat mata itu tidak berfungsi, hanya menghambur-hamburkan uang untuk mengeluarkan kajian," kata Gilbert.
Menurutnya, jalur sepeda kerap tidak berfungi sebagai mana mestinya dan dijadikan lokasi parkir kendaraan. Tidak jarang pula diserobot pengendara sepeda motor.
"Dari 2019 kami sudah mengarahkan tidak, tapi kemudian [jalur sepeda] masih diteruskan. Targetnya berapa ratus kilometer cuma jadi tempat parkir, jalur sepeda motor, dan starling. Kami lihat ini sia-sia," ungkapnya.