Bisnis.com, JAKARTA -- Pengelola klub malam Colosseum akhirnya angkat bicara terkait pembatalan penghargaan Adhi Karyawisata dan tudingan peredaran narkotika di tempat hiburan malam.
Humas 1001 Entertainment Club Donny Kesuma mengaku patuh patuh dan konsisten menjalankan pencegahan peredaran, penjualan dan pemakaian narkoba dan zat psikotropika lainnya sesuai yang digariskan dalam Pasal 45 Peraturan Gubernur No 18 Tahun 2018.
"Kami muak dengan narkoba karena barang haram itu sangat merugikan bisnis hiburan malam. Reputasi kami ikut tercoreng apabila ada pengunjung yang kedapatan menggunakan narkoba," katanya seperti dikutip dalam siaran pers, Senin (30/12/2019).
Dia menuturkan menjaga keamanan juga melakukan pemeriksaan badan (body check) dan barang bawaan terhadap seluruh pengunjung sebelum masuk ke Colosseum. Menurutnya, banyak pengunjung yang merasa tak nyaman dengan pemeriksaan tersebut.
Namun, Colosseum tetap memilih untuk tetap menjalankannya supaya bisa menjalankan fungsi pengawasan dan pencegahan dengan maksimal.
"Mau diperiksa seperti apapun, zat apapun yang dikonsumsi oleh pengunjung sebelum datang ke Colosseum tidak mungkin dapat dikendalikan," imbuhnya.
Menurutnya, ada cara yang lebih ekstrim adalah dengan mewajibkan tes urin bagi pengunjung sebelum masuk ke tempat hiburan.
Donny mengaku siap menjalankan apabila hal ini ditetapkan dalam peraturan resmi dan bersifat menyeluruh terhadap seluruh pelaku usaha. Tidak hanya berlaku diskriminatif terhadap bidang usaha tertentu.
Pihaknya sebagai pelaku bidang usaha pariwisata mendukung penuh seluruh langkah pencegahan dan pemberantasan narkoba, khususnya di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Pengguna narkoba biasanya hanya memanfaatkan tempat kami tanpa banyak belanja makanan dan minuman.
"Padahal, penjualan makanan dan minuman adalah strategi utama bisnis Colosseum. Kami tidak mau tempat usaha disusupi oleh oknum manapun yang memanfaatkan kesempatan mengedarkan narkoba," ucapnya.
Dia mengatakan pihak Colosseum sudah menjalankan inspeksi mendadak (sidak) narkoba. Bahkan, pengelola sudah memeriksa karyawan sebelum memasuki tempat kerja.
Pengelola Colosseum juga memantau karyawan selama bekerja, termasuk memeriksa loker, perlengkapan, sarana dan prasarana kerja.
"Siapapun karyawan maupun manajemen yang terbukti melanggar langsung kami berikan sanksi pemecatan saat itu juga," jelasnya.
Donny mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian, Direktorat IV Bareskrim Polri dan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, serta Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta yang telah merazia 1001 Entertainment Club.
Berdasarkan hasil razia itu, kami semakin yakin bahwa kami konsisten bersih dari bisnis narkoba. Kami bersyukur karena terbukti manajemen kami tidak terlibat dalam peredaran narkoba. Tamu yang terjaring razia telah menggunakan zat psikotropika sebelum datang ke tempat kami
"Kami sangat menyayangkan tuduhan dan stigma yang dicoba ditempelkan ke kami sebagai lokasi peredaran narkoba. Stigma ini dibangun atas opini pemberitaan di media massa yang tidak berimbang [cover both side] serta jauh dari fakta," imbuhnya.