Bisnis.com, JAKARTA -- DPM-PTSP menilai pembangunan Jakarta Investment Centre merupakan langkah terukur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mempersiapkan perekonomian Ibu Kota bersaing secara global.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) DKI Jakarta, Edy Junaedi, mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu pasar yang paling berkembang di dunia. Adapun saat ini, pertumbuhan perekonomian Indonesia sangat dipengaruhi oleh Jakarta.
Oleh karena itu, untuk memuluskan pertumbuhan perekonomian tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus menyiapkan fasilitas dan metode yang mendukung. Pemprov DKI melalui DPM-PTSP akhirnya memberikan solusi dengan meresmikan Jakarta Investment Centre (JIC) di Lantai 5 Mal Pelayanan Publik, Jakarta Selatan.
“Perekonomian Jakarta terutama ditopang oleh konsumsi dan investasi. Karena pangsanya yang besar dinamika investasi juga berdampak pada dinamika pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, meningkatkan pelayanan kepada investor dengan memfasilitasi investor yang akan menjalin kerja sama merupakan contoh kerja nyata,” kata Edy, Selasa (31/7/2018).
JIC memiliki lima fungsi, pertama, menjadi wadah pertemuan untuk mengembangkan potensi daerah, peluang investasi, dan membahas mengenai sektor-sektor unggulan yang dapat dilakukan secara langsung atau pun melalui media daring JIC. Kedua, memfasilitasi permasalahan sekitar penanaman modal atau dalam merealisasikan investasi di Jakarta. Ketiga, memfasilitasi investor yang akan menjalin Kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Badan Usaha (KPDBU).
Keempat, menjadi pusat penelitian bagi proyek KPDBU. Kelima, menyediakan jasa pengembangan kemampuan atau konsultasi yang akan mengawal proses investasi dari hulu ke hilir. Hal ini bertujuan membantu negara untuk menarik investor asing dan menyebarluaskan tentang peluang investasi.
“Menciptakan iklim investasi yang kondusif di Jakarta menjadi tugas utama dari JIC," ujarnya.
SINERGI DUNIA USAHA DAN PEMERINTAH
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Trisno Nugroho, mengapresiasi kepada semua pihak yang ikut berperan dalam berdirinya JIC. Dia berharap melalui JIC dapat terjalin sinergi antara pemangku kepentingan dan dunia usaha.
Sinergi tersebut dinilai positif karena keuangan pemerintah terhitung terbatas. Adapun sektor swasta bisa menjadi mitra penggerak perekonomian melalui investasinya.
“Porsi investasi Jakarta mencapai 39,2% dari Produk Domestik Regional Bruto [PDRB] atau lebih tinggi dari [angka] nasional sebesar 32,1%. Bahkan, porsi tersebut [merupakan] yang terbesar dibandingkan dengan provinsi lain di [Pulau] Jawa. Dengan besarnya porsi investasi maka sangat penting bagi DKI Jakarta untuk tetap menjaga agar investasi dapat terus tumbuh dan berkembang,” sebut Trisno, Selasa (31/7/2018).
Dia menambahkan bahwa upaya meningkatkan pertumbuhan investasi seperti yang dilakukan oleh JIC telah ada di level lokal dengan keberadaan Regional Investor Relations Unit (RIRU). Sedangkan, pada lembaga di tingkat nasional bernama Investor Relations Unit (IRU) dan internasional terdapat Global Investor Relations Unit (GIRU).
"Kami melihat JIC memiliki fungsi yang lebih luas dari RIRU. [Hal ini] karena tidak hanya terbatas pada promosi, namun juga melakukan pengelolaan hubungan investor yang lebih luas.” paparnya.
Sementara itu, Trisno mengungkapkan Jakarta memiliki potensi di sektor pariwisata dan industri pengolahan. Pemprov DKI perlu mengoptimalkan potensi tersebut dengan mengundang investor sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.