Bisnis.com, JAKARTA--Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan media massa terkait kelanjutan program rumah tapak DP Rp0 yang dibangun oleh pihak swasta di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.
"Emang ada awalnya? Cek kata-kata saya, pernah saya ngomong soal rumah ini?" katanya, Kamis (1/3/2018).
Pernyataan Anies tersebut sekaligus menegaskan bahwa rumah tapak yang dibangun oleh PT Nusa Kirana ternyata bukan termasuk program Pemprov DKI.
Proyek tersebut berbeda dengan rumah susun sederhana milik (rusunami) DP Rp0 yang saat ini sedang dibangun oleh PD Pembangunan Sarana Jaya di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
PT Nusa Kirana akan membangun sekitar 100 rumah di tanah seluas 7.500 m2 di Jalan Malaka IV, Rorotan, Jakarta Utara. Satu unit rumah memiliki luas tanah 45m dan luas bangunan 27m.
Rumah tersebut dilengkapi dengan satu ruang tamu, dua kamar tidur dan satu kamar mandi. Sebuah ruang kosong 1x5 meter di bagian belakang dapat difungsikan sebagai dapur. Harga rumah tersebut dipatok Rp 350 juta per unit.
Baca Juga
Pembeli dapat mencicil dengan rentang Rp2,2 juta-Rp2,4 juta per bulan selama maksimal 20 tahun.
Karena murni program swasta, proyek tersebut dipastikan tidak dapat memanfaatkan kredit pemilikan rumah dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP).
Skema tersebut sudah diterapkan oleh pemerintah pusat. Beberapa fasilitas yang didapat antara lain bunga flat 5% dan bisa dicicil hingga 5-20 tahun. Khusus untuk Jakarta, pemerintah akan menalagi uang muka sebesar 1% dari total harga rumah.