Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk bekerja sama menyediakan pasokan air bersih ke Ibu Kota dalam jangka 20 tahun mendatang.
Anies Baswedan mengatakan walaupun Jakarta dan Tangerang merupakan daerah yang secara administrasi berbeda, tetapi warga kedua daerah ini merupakan rakyat Indonesia yang perlu mendapatkan hak yang sama mengenai air bersih dan layak. Setiap pemerintah daerah tidak boleh membeda-bedakan tentang hak warga negara karena tugas pemimpin adalah menyediakan apa yang dibutuhkan oleh masyarakatnya.
Dengan demikian, permasalahan air bersih yang terjadi saat ini di berbagai daerah hanya bisa dituntaskan melalui kerja sama antar para pemangku kepentingan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang melakukan kerja sama mengenai pasokan air ke Ibu Kota dalam jangka waktu 20 tahun. Dalam acara MoU ini turut hadir juga Bupati Kabupaten Tangerang, Ahmad Zaki Iskandar beserta jajarannya, Sekda DKI Jakarta Saefullah, Direktur Utama PAM Jaya Erlan Hidayat, dan Direktur Utama PDAM Tirta Kerta Raharja Rusdi Mahmud.
"Salah satu hal yang mendasar kenapa ada kota itu karena ada air, semua kota dimulai dari keberadaan pasokan air," kata Anies, Selasa (13/2/2018).
Menurutnya, Jakarta saat ini telah memiliki 13 sungai, tetapi hanya sebagian warga yang bisa menikmati dari mata air tersebut. Lantaran, populasi warga Ibu Kota yang membesar membuat volume air yang dibagi untuk setiap warganya semakin kecil. Untuk itu, diperlukan pengelolaan secara kolektif oleh pemerintah melalui badan usaha untuk menghadirkan keadilan bagi setiap warganya.
"Menurut catatan saya, sejak 1993 sebesar 15% air bersih [Jakarta] disuplai oleh Kabupaten Tangerang," ungkapnya.
Terlihat panjangnya MoU ini, menurut dia, sebenarnya dalam perspektif perkotaan jumlah tersebut terbilang masih pendek. Hal ini karena usia kota Jakarta tidak hanya sebatas 20 tahun. Perjanjian ini seharusnya bisa dilestarikan untuk jangka waktu yang lebih panjang lagi.
"Implementasi kerjasama ini jangan hanya memikirkan tentang hari ini atau tahun depan, akan tetapi pikirkanlah pengelolaan air ini untuk generasi ke depan," imbuhnya.