Bisnis.com, JAKARTA -- Wahana Lingkungan Hidup Indonesia menilai tata kelola wilayah Jakarta kurang mendukung untuk menghadapi banjir.
Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberitahukan akan datangnya cuaca ekstrim seperti hujan lebat dan angin yang kencang. Hal ini akan menjadi bencana yang serius jika tidak ditanggapi dengan serius.
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), melalui siaran persnya di Jakarta, Selasa (6/2/2018) mencatat, banyaknya ahli fungsi lahan dari hulu-hilir menjadi kawasan hotel, perumahan sehingga air tidak terserap maksimal. Dengan demikian, tanah permukaan dan pohon tidak mampu menampung curahan air dengan maksimal sehingga menyebabkan tanah longsor dan pohon tumbang.
Curah hujan yang meningkat ini juga diperburuk dengan banyaknya sampah yang memenuhi keseluruhan alur sungai. Sistem drainase yang kurang tepat juga dapat membuat buruk keadaan dan menimbulkan sumbatan di dalamnya.
Walhi menghimbau agar pemerintah pusat dan daerah bisa turun tangan untuk menata kembali wilayah dari hulu sampai dengan hilir. Adapun, tata kelola ini tidak hanya bisa mengandalkan satu pihak saja, diperlukan kerja sama antara pemerintah Jakarta dan Jawa Barat untuk memperbaiki lingkungan yang telah rusak.
Selain itu, masyarakat harus turut andil dalam menjaga lingkungan sekitarnya dengan tidak membuang sampah sembarangan atau merusak ekosistem yang telah ada. Tanpa adanya kerjasama dari berbagai pihak bagaimana bisa terwujud lingkungan hidup yang baik, sehat, aman dan berkelanjutan.