Bisnis.com, JAKARTA - Keputusan Pemprov DKI untuk memindahkan lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) dari trotoar ke badan jalan menuai kontroversi masyarakat.
Banyak masyarakat dengan terang-terangan menolak langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menutup jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Hal ini terlihat dari adanya petisi online berjudul "Kembalikan Fungsi Jalan dan Trotoar Tanah Abang" yang sudah ditandatangani lebih dari 37.000 warganet.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku tak ambil pusing. "Bagus, lebih banyak lebih bagus. Nanti akan saya undang agar mereka bisa berikan alternatif solusi [penataan Tanah Abang] seperti apa," katanya, Jumat (29/12/2017).
Sandi menyatakan solusi penataan PKL Tanah Abang yang sudah dilaksanakan olehnya dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta cukup efektif. Salah satu buktinya adalah terus bertambahnya jumlah penumpang bus Transjakarta gratis, yaitu Tanah Abang Explorer.
"Saya dikasih tahu penumpang bus Tanah Abang Explorer sudah tembus 13.000 orang. Berarti integrasinya sudah jalan," jelasnya.
Soal permintaan warganet agar PKL dikembalikan ke pasar, yaitu Blok G, Sandi menilai saat ini dirinya masih memikirkan bagaimana caranya membuat konsumen datang ke Blok G Tanah Abang. Dia pun terpikir untuk menjadikan area tersebut sebagai pusat penjualan oleh-oleh atau merchandise Asian Games 2018.
"Mungkin saya nanti akan membuat penugasan khusus. Seperti kegiatan menarik masyarakat ke Blok G. Saya pikir sebentar lagi kan ada Asian Games, nah ada merchandise yg akan dijual, seperti elang bondol," tambahnya.
Sandi pun meminta kepada 37.000 orang warganet yang sudah menandatangani petisi online dapat memberikan usulan bagaimana meramaikan Blok G.
"Sepuluh usulan terbaik apa saja deh. Buat 37.000 warganet lebih baik saya kasih tugas khusus daripada tidak setuju tanpa kasih solusi. Nanti akan kami pertimbangkan jalan keluar sebelum Blok G dirubuhkan oleh PD Pasar Jaya," ucapnya.