Kabar24.com, JAKARTA – Juru bicara FPI Munarman meminta masyarakat agar tidak membingkai aksi unjuk rasa akhir pekan ini dari sisi kericuhan.
Munarman tidak bisa menjamin unjuk rasa akan berlangsung tanpa ada bentrokan. Namun, yang jelas rencana unjuk rasa itu telah dikomunikasikan secara intensif, baik di internal maupun eksternal, seperti dengan kepolisian.
“Sekali lagi saya minta betul bahwa ini adalah aksi damai. Jadi ini jangan dibikin acara yang menghantui pikiran kita semua,” ujarnya dalam diskusi bertajuk Membedah Kasus Ahok di Hotel Ambhara, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
Menurutnya, wacana kerusuhan pada aksi unjuk rasa yang diprakarsai FPI itu hanya bentuk penggembosan yang dilakukan pihak-pihak yang memiliki kepentingan. Tujuannya untuk membuat masyarakat takut ikut turun ke jalan karena khwatir terjadi bentrok.
Munarman juga menegaskan bahwa aksi unjuk rasa tidak terkait kepentingan politik. Aspirasi yang ingin diperjuangkan murni sebagai bentuk penyamarataan posisi seseorang di mata hukum.
Sebab kepolisian dinilai lambat dalam penanganan laporan atas dugaan penistaan agama dengan terlapor Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Sudah hampir tiga minggu laporan itu masuk, tetapi tidak ada perkembangan berarti.
Polri saat dikonfirmasi berjanji akan transparan dalam menindaklanjuti 11 laporan dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok.
Kepala Divisi Humas Polri Boy Rafli Amar yang juga hadir dalam acara diskusi Membedah Kasus Ahok, mengatakan bahwa saat ini penyidik tengah meminta keterangan dari seluruh pelapor dan 10 saksi ahli.