Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KONTROVERSI TAKSI ONLINE: PPAD Minta Kesetaraan Tarif

Paguyuban pengemudi angkutan darat (PPAD) meminta mengatur keberadaan taksi online, termasuk pengaturan tarif
Demo sopir taksi dan angkutan umum menolak Uber dan Grab/Antara-Reno Esnir
Demo sopir taksi dan angkutan umum menolak Uber dan Grab/Antara-Reno Esnir
Bisnis.com, JAKARTA--Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) meminta pemerintah mengatur keberadaan taksi online, termasuk soal tarif.
 
"Kami mengapresiasi niat pemerintah untuk mengatur. Namun, yang paling penting soal tarif taksi online yang terlalu murah. Kami kalah telak di lapangan," ujarnya, Sabtu (26/3/2016).
 
Dia menuturkan pihaknya sudah melalukan audiensi dengan Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan DKI, hingga Kemenkopolhukam setelah melakukan unjuk rasa besar-besaran menolak operasi taksi online beberapa hari lalu.
 
Namun, perkara penurunan tarif taksi konvensional belum bisa ditanggapi secara sigap oleh pihak berwenang.
 
"Kami ajukan penurunan tarif ke Organda, tetapi mereka bilang urusnya ke Dinas Perhubungan. Sampai sekarang belum ada jawaban," jelasnya.
 
Perseteruan antara taksi konvensional dan armada taksi berbasis aplikasi mencapai puncaknya ketika ribuan sopir yang tergabung dalam PPAD melakukan unjuk rasa besar-besaran di depan Balai Kota DKI, DPR, Kemenhub, Kemenkominfo, hingga Istana Presiden.
 
Ribuan sopir taksi tersebut meminta pemerintah memblokir aplikasi taksi online, yakni Uber dan GrabCar.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper