Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengatakan perkembangan teknologi tak dapat dihentikan.
Ahok tak sepakat aplikasi kendaraan tersebut ditutup seperti yang telah diusulkan oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Pasalnya melalui aplikasi tersebut dapat mempermudah memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Tidak bisa lah ditutup, Anda minta nutup aplikasi online memangnya mau kembali ke zaman batu?," kata Ahok di Balai Kota, Rabu (23/3/2016).
Ahok mencontohkan dengan analogi penggunakan aplikasi Whatssapp."Sekarang gini misalnya saya punya perusahaan SMS, agak sepi nih SMS, Whatsapp dilarang karena merugikan SMS, Ini jaman sudah berubah,"jelas Ahok.
Dinilai bahwa teknologi tersebut dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat lantaran lebih praktis dan lebih murah dibanding taksi konvensional.
Meski begitu, harus ada pembayaran pajak penghasilan yang jelas dari pengemudi taksi online.
"Yang jelas tetap bayar pajak, kalau buat pajak ya harus jelas. Makanya kita harus duduk bareng," ujarnya.
Seperti yang tertulis dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang angkutan Jalan. Setiap kendaraan harus berbadan hukum tidak diperbolehkan perorangan.