Bisnis.com, JAKARTA-- Setiap tahun pengelola Taman Margasatwa Ragunan sudah mengajukan kenaikan harga tiket kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tapi pihaknya belum mendapat kepastian.
Hal ini karena keputusan kenaikan harga tiket masuk ada di tangan Pemprov DKI Jakarta.
"Sebaiknya hal tersebut ditanyakan langsung ke Pemprov DKI," terang Wahyudi Bambang P, Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan.
Ragunan sebagai kebun binatang dan konservasi fauna terbesar di Indonesia, dan terbesar kedua di dunia mematok tiket hanya Rp4.500 untuk dewasa dan Rp3.500 untuk anak-anak.
Angka yang cukup rendah jika dibanding kebun binatang di kota lain. Meskipun sudah mendapatkan sokongan dana dari pemerintah, pengajuan kenaikan tiket dilakukan untuk menunjang kesejahteraan satwa dan kemajuan pengembangan taman margasatwa.
"Ragunan harus bisa menjadi wisata bagi kalangan menengah ke bawah di Jakarta, walaupun banyak juga kalangan atas yang ke sini."
Wahyudi memperkirakan paling tidak harga tiket normal TM Ragunan bisa dipatok Rp10.000. Dengan harga tiket yang murah saat ini sangat berbeda jauh dengan harga tiket kebun binatang seperti di Surabaya yang hampir empat kali lipat, yaitu sebesar Rp15.000.
Ketetapan hati pemerintah untuk mempertahankan harga tiket juga didukung dari latar belakang TM Ragunan yang merupakan badan non-profit. Namun, di samping itu ada keinginan besar yang menjadi target pencapaian Ragunan sebagai wahana konservasi, yaitu menjadikan Ragunan kebun binatang berkelas internasional.
Salah satu indeks yang bisa mendorong kebun binatang menjadi kelas internasional adalah kesejahteraan satwa, maka Pemprov DKI harus mengongkosi Ragunan dengan jumlah dana yang mencukupi dan tentu bukan biaya yang sedikit.
"Kalau ditanya cukup, ya kurang, tapi sejauh ini masih cukup. Saya senang pemerintah cukup memperhatikan Ragunan," kata Naman, staf humas TM Ragunan.
Pemprov DKI menaglokasikan dana untuk membiayai makanan satwa sekitar Rp9 miliar.
Dari data statistik TM Ragunan, jumlah pengunjung tahun ini mencapai 4,5 juta orang. Angka ini naik dari 2005 yang masih berkisar 2 juta orang.
Harga tiket masuk TM Ragunan yang stagnan tentu akan menjadi kabar gembira bagi masyarakat, tapi jika harga tiket jadi naik, bisa jadi kabar baik bagi para satwa karena akan diikuti kenaikan bujet pemeliharaan.