Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat bersama dengan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta melakukan pemeriksaan makanan di kantin sekolah, Senin (12/10) untuk mencegah peredaran makanan dan minuman berbahaya di sekolah.
Kali ini, tiga kantin Sekolah Dasar (SDN) Kramat 06, SDN 01-06 Paseban, dan SDN 08-09 Kramat. Hasilnya, sejumlah makanan di kantin sekolah tersebut ditemukan makanan mengandung zat berbahaya seperti boraks.
"Pemeriksaan langsung dilakukan di lokasi, karena kita siapkan laboratorium mobile. Sehingga hasilnya cepat diketahui," ujar Husnul Khatimah, salah seorang petugas BPOM.
Tak hanya makanan di kantin sekolah, jajanan pedagang di luar sekolah juga turut diperiksa petugas. Pemeriksaan melibatkan sejumlah unit terkait seperti sudin pendidikan, sudin kesehatan, dan BPOM.
Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Pusat, Muhammad Taufik Widrus mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti jajanan yang ditemukan mengandung zat berbahaya dengan meminta pedagang tidak lagi menjual makanan tersebut. Jika masih ditemukan akan diproses sesuai hukum.
"Kami akan kumpulkan seluruh kepala sekolah mulai dari SD-SMA/SMK Agar seluruh kantin di sekolah menjual makanan sehat, tidak ada lagi yang mencampurkannya dengan zat kimia berbahaya," ujar Taufik.
Sementara, Kepala SDN Paseban 05, Karmin mengaku, langsung menegur pemilik kantin di sekolahnya yang menjual makanan mengandung boraks. Pihaknya akan terus memantau jajanan yang dijual di kantin tersebut.
"Langsung kita tegur agar tidak menjual Cireng lagi. Kantin itu juga baru menjual cireng tiga bulan lalu dan itu barangnya didrop dari luar," ujar Karmin.
Petugas BPOM DKI Temukan Jajanan Mengandung Boraks di Kantin SD Kramat
Petugas BPOM DKI Temukan Jajanan Mengandung Boraks di Kantin SD Kramat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
30 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
1 jam yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
21 jam yang lalu