Bisnis.com, JAKARTA--Kepala Dinas Kesehatan Koesmedy mengatakan pihaknya sudah melakukan kajian teknis untuk membangun rumah sakit jantung dan kanker di atas lahan milik Yayasan Rumah Sakit Sumber Waras, Grogol Jakarta Barat.
"Kajian teknis sudah dilakukan pada Juli 2014. Lahan di situ memang paling pas untuk dibangun rumah sakit," katanya di Balai Kota, Senin (11/8/2015).
Dia menuturkan alasan Pemprov DKI membangun rumah sakit jantung dan kanker lantaran tingginya tren penderita penyakit tersebut di Ibu Kota. Menurutnya, terus bertambahnya jumlah penderita jantung dan kanker di Jakarta karena gaya hidup yang tak sehat yang justru dilakukan oleh masyarakat perkotaan.
"Keputusan untuk membangun rumah sakit jantung dan kanker sudah tepat. Nah, ini ada orang mau kasih lahan yang pas untuk bangunan fisik. Kami tak memikirkan lahan tersebut bermasalah atau tidak pokoknya kami tetap bangun," paparnya.
Tim Pansus Laporan Hasil Pemeriksaan BPK memanggil Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Inspektorat DKI Jakarta Lasro Marbun, Kepala BPKAD Heru Budi Hartono, dan Kepala Dinas Kesehatan Koesmedy untuk memberikan klarifikasi soal temuan BPK terkait pembelian lahan milik Yayasan Rumah Sakit Sumber Waras.
BPK melansir hasil audit Laporan Keuangan Tahun 2014 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. BPK mendapati kerugian daerah yang dilakukan pemprov sebesar Rp 191,33 miliar dalam pembelian sebidang tanah untuk keperluan Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta Barat.
BPK menilai pembelian aset tersebut tidak melalui proses pengadaan yang memadai sehingga ada indikasi kemahalan bayar dari harga yang seharusnya.