Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BERAS PLASTIK: Polri Masih Dalami Perbedaan Hasil Uji Lab Sucofindo

Kepolisian Republik Indonesia masih mendalami perbedaan hasil laboratorium beras plastik PT Sucofindo dengan enam laboratorium lainnya.nn
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menunjukkan sampel beras bercampur bahan sintetis usai memberikan keterangan pers hasil uji laboratorium beras sintetis di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5/2). Menurutnya, hasil uji laboratorium temuan beras sintetis di Pasar Tanah Merah, Mutiara Gading Timur pada beberapa waktu lalu dengan hasil positif bercampur tiga bahan kandungan kimia benzyil butyl phtalate (BBP), diethyl hexyl phthalate (DEHP), dan dimethyl phthalateshalate (DMP) yang merupakan bahan pembuat PVC./Antara
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menunjukkan sampel beras bercampur bahan sintetis usai memberikan keterangan pers hasil uji laboratorium beras sintetis di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (21/5/2). Menurutnya, hasil uji laboratorium temuan beras sintetis di Pasar Tanah Merah, Mutiara Gading Timur pada beberapa waktu lalu dengan hasil positif bercampur tiga bahan kandungan kimia benzyil butyl phtalate (BBP), diethyl hexyl phthalate (DEHP), dan dimethyl phthalateshalate (DMP) yang merupakan bahan pembuat PVC./Antara

Bisnis.com, BEKASI - Kepolisian Republik Indonesia masih mendalami perbedaan hasil laboratorium beras plastik PT Sucofindo dengan enam laboratorium lainnya.

Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti menegaskan tidak ada beras plastik yang beredar sesuai dengan hasil enam laboratorium yang menyatakan negatif.

Dari keenam laboratorium itu dua di antaranya adalah laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).

"Untuk itu, kami sedang mendalami kekeliruan atau kesengajaan. Tetap akan berlanjut, bukan masalah beras plastiknya, tapi di balik pengumuman yang positif itu," ujarnya, Senin (15/6/2015).

Pendalaman itu dilakukan untuk mengetahui apakah dalam uji laboratorium yang dilakukan PT Sucofindo itu terjadi kelalaian, kesalahan prosedur atau kesengajaan.

"Kalau kesengajaan akan kami ungkap apa ini motivasi," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper