Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekolah Rusak di Tangerang Dianggap Biasa

SD dengan akreditasi B itu cuma punya lima ruang kelas yang pemakaiannya digilir kelas pagi dan siang. Adapun ruang kepala sekolah, tata usaha, dan guru menjadi satu. Sementara toilet murid, guru, dan kepala sekolah masing-masing satu tanpa pemisahan perempuan dan laki-laki.
Sejumlah pelajar sekolah dasar (SD) berangkat Ujian Nasional (UN), melewati tanah berlumpur di Tanah Taban, Nagari Baringin, Palembayan, Agam, Sumatera Barat, Senin (18/5). Puluhan pelajar SD harus berjalan kaki sekitar 3 kilometer meliputi 800 meter jalan tanah dan berlumpur untuk mengikuti ujian nasional, karena akses di daerah tersebut terputus akibat longsor empat bulan lalu./Antara
Sejumlah pelajar sekolah dasar (SD) berangkat Ujian Nasional (UN), melewati tanah berlumpur di Tanah Taban, Nagari Baringin, Palembayan, Agam, Sumatera Barat, Senin (18/5). Puluhan pelajar SD harus berjalan kaki sekitar 3 kilometer meliputi 800 meter jalan tanah dan berlumpur untuk mengikuti ujian nasional, karena akses di daerah tersebut terputus akibat longsor empat bulan lalu./Antara

Digilir

SD dengan akreditasi B itu cuma punya lima ruang kelas yang pemakaiannya digilir kelas pagi dan siang. Adapun ruang kepala sekolah, tata usaha, dan guru menjadi satu. Sementara toilet murid, guru, dan kepala sekolah masing-masing satu tanpa pemisahan perempuan dan laki-laki.

 Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Zainudin mengakui perbaikan sarana dan prasarana pendidikan terus menjadi perhatian.

“Program kami masih mengarah kepada perbaikan standar sarana gedung sekolah,” ujarnya saat ditemui Bisnis secara terpisah.

 Ketersediaan infrastruktur dan fasilitas memadai berkontribusi positif terhadap kualitas pendidikan apalagi jika ditunjang SDM pengajar berkualitas. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang mengalokasikan Rp1,1 triliun untuk pendidikan.

Dana ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2015. Secara umum fokus alokasinya untuk pembangunan sekolah baru, penambahan ruang kelas, dan pemisahan sekolah satu atap.

Zainudin menampik jika disebutkan ada sekolah rusak di Kabupaten Tangerang. Mungkin rusak yang dimaksudnya lebih pada gedung sekolah tidak layak huni yang atapnya bolong-bolong, lantai tanah, atau kaca pecah.

“Kalau soal rusak itu hal biasa, nanti bisa kami perbaiki,” ucapnya.

Adapun jumlah SD di Kabupaten Tangerang saat ini sekitar 949 unit, SMP 320 unit, dan SMA/SMK sederajat 400 unit.

 Kerusakan ruang kelas setidaknya bisa dikategorikan menjadi ringan dan berat. Untuk kerusakan ringan dapat ditangani bertahap oleh pemerintah kabupaten dan pihak sekolah, tetapi rusak berat butuh rehabilitasi bahkan penambahan ruang kelas baru.

Sementara di kota, Kepala Bidang SD dan SMP Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin mengutarakan untuk area kota, kerusakan yang terjadi relatif dalam skala kecil, seperti kerusakan pagar.

“Kalau di Tangerang mayoritas gedung sekolah sudah kondusif, intinya di sekolah di Kota Tangerang 99% sudah nyaman,” tutur Jamaluddin kepada Bisnis.

Halaman Selanjutnya
Perbaikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper