Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BERAS PLASTIK: Pemerintah Lamban, Permintaan Industri Pangan Menurun

Pelaku usaha di Kota Bekasi di bidang pangan mengalami penurunan permintaan 5%-10% sebagai dampak dari isu beredarnya beras plastik.
Pedagang menunjukan beras di pasar tradisional Jombang, Jawa Timur, Rabu (20/5). Berita beredarnya 'beras plastik' yang beredar di pasaran membuat pedagang dan masyarakat resah karena menurut ahli kesehatan dan gizi beras palsu itu sangat berbahaya untuk sistim pencernaan manusia./Antara
Pedagang menunjukan beras di pasar tradisional Jombang, Jawa Timur, Rabu (20/5). Berita beredarnya 'beras plastik' yang beredar di pasaran membuat pedagang dan masyarakat resah karena menurut ahli kesehatan dan gizi beras palsu itu sangat berbahaya untuk sistim pencernaan manusia./Antara

Bisnis.com, BEKASI--Pelaku usaha di Kota Bekasi di bidang pangan mengalami penurunan permintaan 5%-10% sebagai dampak dari isu beredarnya beras plastik.

Ketua Kadin Indonesia Kota Bekasi Bidang Ketahanan Pangan Benny Tunggul mengatakan isu adanya peredaran beras plastik cukup berdampak terhadap penurunan permintaan masyarakat hingga 5%-10%. Penurunan permintaan itu dirasakan pada pelaku usaha katering, rumah makan dan pelaku usaha kecil di bidang makanan lainnya.

Kendati relatif kecil, katanya, apabila pemerintah dan kepolisian tidak segera mengusut keberadaan beras plastik, dikhawatirkan dampak terhadap pelaku usaha akan semakin besar. "Khususnya katering karena ini kan [berkaitan] kepercayaan konsumen. Dan dampaknya bisa membengkak, kalau tidak diantisipasi," ujarnya, Rabu (27/5/2015).

Benny menuturkan selain berdampak terhadap dunia usaha, isu peredaran beras plastik juga menimbulkan kekhawatiran kepada supplier beras dan konsumen.

Menurut dia, munculnya isu beras plastik tidak terlepas dari lemahnya pengawasan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) yang berada di daerah.

Untuk itu, dia meminta, agar BPOM bersama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Bulog dapat memastikan tidak adanya kebocoran beras yang berpotensi menimbulkan isu peredaran beras plastik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper