Bisnis.com, JAKARTA-- Rencana pembangunan 22 unit stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di Ibu Kota disambut baik berbagai kalangan, tak terkecuali operator transportasi massal Transjakarta.
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius Kosasih mengatakan, Transjakarta pasti menjadi pelanggan utama dari SPBG yang akan dibangun di Jakarta. Pasalnya, saat ini depo pengisian SPBG yang ada di DKI Jakarta hanya 6-7 unit. Sedikitnya jumlah depo pengisian BBG membuat banyak bus yang mengantre, sehingga efektivitas moda transportasi umum tersebut tersendat.
"Bayangkan kalau bus kami yang jumlahnya ratusan isi bus semua pada saat bersamaan, kalikan dengan 15-20 menit dibagi dengan jumlah dispenser BBG di seluruh SPBG. Berapa bus dan berapa lama setiap antriannya?" ujarnya dalam pesan singkat yang diterima Bisnis, Sabtu (23/5/2015).
Karena itu, Kosasih mengatakan pihaknya menyambut baik ide Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk bekerja sama dengan Pertamina membangun 22 SPBG. Dia berharap nantinya bukan hanya bus Transjakarta saja yang bisa ramah lingkungan. Semua angkutan umum pasti bisa ramah lingkungan.
"Dengan adanya banyak SPBG pasti akan makin banyak orang dan angkutan yang mau beralih ke kendaraan berbahan bakar gas," imbuhnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Pertamina menargetkan 22 unit SPBG yang akan dibangun dapat rampung hingga akhir tahun ini. Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan selain menawarkan kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, pihaknya juga akan mengurus perizinan tanah untuk pembangunan SPBG.