Bisnis.com, BOGOR-- Forum Mahasiswa Bogor mendesak Bupati Bogor memecat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor yang dinilai emena-mena melakukan tindakan represif terhadap warga yang ingin menyuarakan aspirasi.
Koordinator Forum Mahasiswa Bogor Rahmatulloh mengatakan, Kasatpol PP Kabupaten Bogor Luthfie Syam harus bertanggung jawab terkait peristiwa pemukulan oleh oknum anggota terhadap sejumlah massa aksi yang digelar di Pemkab Bogor, Selasa pekan lalu.
"Kami meminta Bupati mencopot Kasatpol PP dan menggantikannya dengan sosok yang berperikemanusiaan," ujarnya saat menggelar unjuk rasa di kompleks Pemda Bogor, Selasa (19/5/2015).
Menurutnya, Satpol PP seharusnya menjadi penegak hukum, melindungi masyarakat, bukan sebaliknya membuat kesewenang-wenangan dalam menjalankan tugas hukum.
Seperti diketahui, aksi mahasiswa yang digelar pada Selasa (12/5/2015), terkait moratorium minimarket itu sempat ricuh ketika beberapa massa aksi hendak membakar ban di areal Pendopo Kabupaten Bogor. Satpol PP kemudian menghadang yang diduga diiringi kekerasan.
Keduanya tak lama kemudian menggelar pertemuan guna menyelesaikan peristiwa tersebut. Tetapi, pihak mahasiswa lainnya tetap menempuh jalur hukum, kendati telah ada permintaan maaf dari Satpol PP.
Menurut Rahmatulloh, aksi hari ini merupakan lanjutan dari unjuk rasa sebelumnya untuk menuntut pencopotan Kasatpol PP Luthfie Syam.
"Kami akan memantau terus tindakan Satpol PP. Kami tidak akan diam, karena jumlah kami besar," ujar Rendi Mulyadi, salah satu orator aksi.
Forum Mahasiswa Desak Bupati Bogor Copot Kasatpol PP
Forum Mahasiswa Bogor mendesak Bupati Bogor memecat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bogor yang dinilai emena-mena melakukan tindakan represif terhadap warga yang ingin menyuarakan aspirasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Nancy Junita
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu