Bisnis.com, JAKARTA -- Panitia angket DPRD DKI menggelar pertemuan dengan Pakar Komunikasi Politik Tjipta Lesmana untuk mendalami penyelidikan kebijakan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait draf RAPBD 2015.
Menurut Tjipta, komunikasi politik yang dilakukan oleh Basuki kerap menimbulkan sakit hati kepada komunikan. Dia bahkan menyarankan agar Ahok belajar komunikasi, bahkan sebelum mencalonkan menjadi Wakil Gubernur DKI.
"Perlu belajar komunikasi sebelum jadi wagub. Yang fatal ketika beliau marah-marah denga rakyat biasa. Komunikasi politiknya sering menimbulkan sakit hati pada komunikan," katanya di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Jumat (27/3/2015).
Disisi lain, dia berpendapat bahwa panitia angket harus memperhatikan opini publik yang juga tersebar dalam sosial media. Etika tidak serta merta dapat menjatuh Ahok, namun bisa menjadi faktor penguat.
Dia mengatakan kekuatan opini publik saat ini kuat mendukung Mantan Bupati Belitung Timur itu. Dalam sistem demokrasi sebuah negara, menurut Tjipta, people power merupakan kekuatan tertinggi.
"Public opinion kuat mendukung Ahok, DPRD tidak akan kuat impeach Ahok. Saya ingatkan kekuatan people power dalam sistem demokrasi," ujarnya.