Bisnis.com, JAKARTA— Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan DPRD DKI Jakarta sengaja menciptakan kekacauan dalam penyusunan APBD.
Alasannya, ujarnya, selalu ada manuver baru yang dilancarkan Dewan pada setiap prosesnya.
"Mereka sengaja mempermainkan kami," ucap Ahok di Balai Kota, Minggu (22/3/2015).
Ahok menuturkan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi semula menjamin berlakunya Peraturan Daerah (perda) tentang APBD 2015. Jaminan ini dilontarkan Prasetyo setelah mengunjungi ruang kerja Ahok, Kamis (19/3/2015).
Namun, belakangan Badan Anggaran (Banggar) justru menolak lantaran APBD 2015 dianggap tak pernah dibahas bersama oleh kedua instansi.
Ahok mengaku sudah beberapa kali menghubungi Prasetyo guna menanyakan maksud penolakan tersebut. Namun, kata dia, Prasetyo belum menggubris sambungan teleponnya.
"Saya hubungi terus, tapi tak diangkat," ujarnya.
Selain itu, Banggar juga terlibat dalam pembahasan evaluasi APBD yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri yang berlangsung pada pekan lalu.
"Kami semua berharap APBD 2015 yang digunakan," ucapnya.
Pergub
Lantaran belum kunjung ada jalan tengah, Ahok mempersiapkan rancangan peraturan gubernur (pergub) untuk melandasi penggunaan APBD 2014.
Menurut dia, penerbitan peraturan gubernur merupakan opsi terakhir jika DPRD berkukuh menolak berlakunya Peraturan Daerah tentang APBD 2015. Mekanismenya, tutur Ahok, Pemprov DKI mengirim surat ke Kementerian Dalam Negeri yang berisi pemberitahuan bahwa Pemprov DKI dan DPRD tak menyepakati APBD 2015.
Selanjutnya, Kementerian akan menyatakan persetujuan terbitnya peraturan gubernur. Dia memprediksi kejadian ini bakal berlanjut hingga akhir masa pemerintahannya.
"Bisa berantem terus sampai tahun 2017" kata Ahok.